Gunting Pita. LKSA Amanah Aisyiyah diresmikan Kapolda Sulbar, Brigjen Pol Baharudin Djafar didampingi Bupati Majene, Fahmi Massiara dengan pengguntingan pita, Minggu 15 Oktober 2017.
Majene, mandarnews.com – Puluhan anak yatim piatu di Majene bersuka cita, pasalnya gedung megah yang akan mereka tempati telah selesai dibangun dan resmi dapat digunakan. Bangunan anak yatim piatu itu merupakan sebuah gedung Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak ( LKSA ) Amanah dibawah pengelolaan Pengurus Daerah Aisyah Majene.
- Baca juga :Â Kapolda Sulbar akan Resmikan LKSA Aisyiyah Majene
Kepastian para anak yatim itu menempati tempat baru setelah Minggu 15 Oktober 2017, Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulawesi Barat (Sulbar), Brigjen Pol Baharudin Djafar meresmikan operasional gedung LKSA Amanah berlokasi di Tunda’, Kelurahan Labuang Utara, kecamatan Banggae Timur, Majene.
Selain Kapolda Burhanuddin, hadir dalam peresmian gedung LKSA itu antara lain Bupati Majene Fahmi Massiara, Pengurus Wilayah Muhammadiyah Sulbar, Pengurus Daerah Aisyiyah Majene serta ratusan warga dan simpatisan Muhammadiyah – Aisyiah se Sulawesi Barat.
Dalam peresmian gedung LKSA yang dulu disebut Panti Asuhan itu, Kapolda Burhanuddin memberi apresiasi atas selesainya pembangunan gedung untuk tempat tinggal para anak yatim. Ia berpesan, untuk membentuk generasi yang unggul, pembangunan fisik dan non fisik dapat berjalan secara bersama-sama.
“Seperti lagu Indonesia Raya, kita dipesan “bangunlah jiwanya, bangunlah badannya”, artinya bahwa pembangunan jiwa itu juga sangat penting, semoga dengan terbangunnya gedung ini akan melahirkan generasi yang unggul,” kata Kapolda yang tampil menggunakan songkok putih.
Dalam laporannya, ketua pembangunan LKSA Amanah Aisyiyah Majene, Muslim AT menyampaikan dana pembangunan gedung berlantai dua itu berasal secara swadaya. Menurut Muslim, dana yang dibutuhkan dalam pembangunan gedung lebih dari Rp 1 Milyar ditanggung para dermawan, baik yang berada di Sulbar maupun di luar Sulbar.
Ia mengatakan selain tersedia kamar untuk para anak yatim, pihaknya juga menyiapkan aula pertemuan di lantai dua yang dapat ditempati warga secara umum. Menurutnya biaya sewa aula itu diharapkan dapat membantu menopang biaya operasional rutin, seperti air dan listrik.
“Selain mengikuti pendidikan formal di sekolah, di panti kami juga melatih anak yatim itu dengan keterampilan seperti menjahit,” kata Muslim.
Ketua Pengurus Wilayah Muhammadiyah Sulbar, Udztads Wahyun Mawardi mengatakan, semangat pembangunan gedung yang megah untuk ukuran Sulbar itu berasal dari pesan pendiri Muhammadiyah, KH. Ahmad Dahlan, bahwa kita harus peduli terhadap para anak yatim. Ia menjelaskan, LKSA Amanah Majene merupakan salah satu dari ratusan amal usaha Muhammadiyah di Sulbar.
“Selain gedung LKSA, Muhammdiyah – Aisyiyah di Sulbar juga sudah memiliki aset pendidikan mulai TK hingga perguruan tinggi, semoga ini dapat membantu pemerintah dalam membangun generasi,” kata Wahyun yang juga salah seorang PNS di Kanwil Agama Sulawesi Barat.
- Baca kumpulan berita tentang :Â Muhammadiyah
Dalam sambutannya, Bupati Majene Fahmi Massiara mengaku baru tahu bahwa telah terbangun gedung LKSA yang baru di Majene setelah diundang dalam peresmian.
“Pemerintah kabupaten juga ingin berpartisipasi, makanya saya tunggu pengelola apa-apa saja yang bisa kami bantu misalnya jalanan masuk dan AC untuk aula,” kata Fahmi
Acara berakhir dengan pengguntingan pita dan peninjauan ke dalam gedung. (Irwan Fals)