
Aksi Demo. Belasan massa aksi demo dari Gempa berorasi di Budaran Tugu Pahlawan, Rabu 4 Oktober 2017
Majene, mandarnews.com – Pemerintah Daerah (Pemda) Majene hanya memiliki dua armada pemadam kebakaran (damkar). Jumlah itu dinilai sangat kurang sebab dua armada damkar itu tidak mungkin bisa menjangkau seluruh wilayah Majene yang luasnya mencapai 947,84 Km2.
Hal tersebut mengundang keprihatinan dan kritik terhadap Pemda. Seperti dari Gerakan Pemuda/ Mahasiswa Peduli Majene (Gempa). Puluhan massa dari Gempa ini menggelar aksi demo di Kantor DPRD Majene dan Bundaran Tugu Pahlawan, Tabu 4 Oktober 2017.
Dalam orasinya, jenderal lapangan aksi, Lil Ansar mengatakan, Pemda Majene melupakan tanggung jawabnya terhadap rakyat. Mereka menuntut agar Pemda segera melakukan pengadaan Damkar di setiap kecamatan.
“Kami menuntut Pemda agar menganggarkan mobil pemadam kebakaran di setiap kecamatan,” kata Lil Ansar.
Sementara itu, Bupati Majene, Fahmi Massiara telah dikonfirmasi soal tuntutan massa aksi ini. Ia mengatakan, pihaknya saat ini tengah melakukan lobi ke beberapa kalangan.
Diantaranya ke Bupati Bantaeng, Nurdin Abdullah agar difasilitasi ke Jepang untuk memohon bantuan Damkar hibah. Tak hanya itu, Fahmi Massiara juga bermohon ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia (Kemenpupr RI).
“Saya cari sumber lain karena kalau mau mengandalkan APBD susah. Kalau tidak mampu pengadaan setiap tahun, nanti diupayakan tahun 2018,” kata Fahmi Massiara. (Irwan Fals)