
Bupati Mamuju Sutinah Suhardi (tengah), Sekda Mamuju Suaib (kanan), Kadis Perkim Mamuju H. Syahrir (kiri) dalam konferensi pers soal hasil assesmen.
Mamuju, mandarnews.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mamuju akhirnya menyelesaikan data perbaikan rumah tahap pertama akibat gempa pada Januari lalu.
Berdasarkan data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang diterima Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mamuju, tahap awal ada 9.719 rumah. Usai dilakukan verifikasi, berkurang menjadi 9.656 data yang terbagi dalam tiga kategori, yakni rusak berat, rusak sedang, dan rusak ringan dengan rincian rumah rusak berat sebayak 1501 menjadi 991, rumah rusak sedang dari 3487 menjadi 2341, dan rumah rusak ringan dari 4731 naik menjadi 4995.
Bupati Mamuju Sitti Sutinah Suhardi mengatakan, perubahan dilaksanakan usai tim assesmen melakukan verifikasi lapangan by name by address dengan sejumlah temuan di lapangan, juga didapati sebanyak 299 rumah tidak rusak (TR).
“Setelah dilakukan verifikasi ada perubahan data, ada yang tidak didapati alamatnya, ada juga yang tidak mau repot soal pengurusan dokumen dan administrasi,” ujar Sutinah pada Senin, (2/8).
Sutinah menekankan jika saat ini anggaran untuk data rumah rusak telah tersedia meski belum ditransfer ke daerah sehingga perampungan data ini sangat penting yang akan dilaporkan ke BNPB.
“Saat ini Pemkab belum menerima dana dari BNPB karena menunggu perampungan data ini. Semoga dengan selesainya assesmen ini bisa segera dilakukan pembayaran ke masyarakat,” tambah Sutinah.
Selanjutnya, Pemkab Mamuju akan membuka uji publik yang dibuka per hari ini selama 14 hari hingga 15 Agustus mendatang.
Masyarakat yang terdata bisa melakukan konsultasi di posko yang dibuka Pemkab Mamuju di Rujab Wakil Bupati Mamuju yang beralamat di Jalan Ahmad Kirang.
“Hasil ini akan diunggah juga di website Pemkab dan diharapkan kepada masyarakat bisa melihat informasi dan melakukan konsultasi dengan pihak Perkim dan BPBD,” tutup Sutinah.
Repoter: Sugiarto
Editor: Ilma Amelia