Foto Bersama. Pemda, Polres dan Kodim 1401 Majene foto bersama dengan mahasiswa KKN-PPL UNM setelah pembukaan Gasebo di Stadion Prasamya Majene, Jumat 10 November 2017.
Majene, mandarnews.com – Bahasa Mandar yang merupakan bahasa daerah di Sulawesi Barat (Sulbar) hampir punah. Seperti dilangsir antara tahun 2015, Bahasa Mandar hampir punah bersama 25 bahasa daerah lainnya di Indonesia.
Untuk itu, Pemerintah Daerah (Pemda) Majene melalui Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) membuat gebrakan. Yaitu memasukkan Bahasa Mandar sebagai pelajaran muatan lokal di sekolah.
“Jangan sampai ada anak-anak kita tidak tahu Bahasa Mandar,” kata Kepala Disdikpora Majene, Ansar Malik, Jumat 10 November 2017 saat menghadiri pembukaan Gebyar Seni Budaya dan Olahraga (Gasebo) yang digelar KKN-PPL UNM di Stadion Prasamya Majene.
Ansar menjelaskan, teknis pelaksanaan akan ditentukan kemudian. Selain itu, muatan lokal ini akan diterapkan di SD dan SMP, sebab SMA atau sederajat adalah wewenang Pemerintah Provinsi (PemproV) Sulbar.
Sebenarnya, lanjut Ansar, muatan lokal ini juga termasuk baca tulis Alquran. Namun, tahun 2017 baca tulis Alquran telah diterapkan dan tahun depan Bahasa Mandar juga akan masuk sebagai muatan lokal di sekolah. (Irwan Fals)