Penyaluran huntara dari Islamic Relief dan Karsa Institute bersama Pemkab Majene untuk korban gempa di Desa Mekkata, Jumat (19/3).
Majene, mandarnews.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majene melakukan penyerahan bantuan secara simbolis berupa hunian sementara (huntara) dari Islamic Relief dan Karsa Institute kepada korban gempa di Majene, tepatnya di Dusun Salubungo Desa Mekkata, Jumat (19/3).
Sebanyak 50 huntara yang dipersembahkan oleh Islamic Relief dan Karsa Institute untuk penyintas gempa di Majene.
Koordinator Islamic Relief Worldwide dan Karsa Sulawesi Barat (Sulbar) Dzikri Insan mengatakan, respons kemanusiaan dimulai dengan pendistribusian paket sembako sebanyak 1.284 paket di Desa Taan, Rantedoda (Mamuju) dan Mekkata (Majene).
Dzikri menyampaikan, pada kegiatan padat karya ini, rencananya akan melibatkan sebanyak 560 anggota masyarakat untuk membangun 100 shelter transisi dan perbaikan 30 toilet di Desa Mekkata dan Rantedoda.
“Para pekerja dalam padat karya ini sudah terlindungi asuransi kecelakaan kerja dan akan mendapatkan upah sesuai Upah Minimum Provinsi (UMR). Kami berharap semoga Islamic Relief dan Karsa dapat menyelesaikan kegiatan ini dalam 3 bulan kedepan dengan memberikan yang terbaik kepada masyarakat,” ujar Dzikri.
Sementara Bupati Majene Lukman sangat mensyukuri dan menghormati kepedulian dari Islamic Relief dan Karsa yang telah memberi bantuan untuk masyarakat Majene.
“Apalagi tidak hanya membangun huntara tapi juga berupaya mempekerjakan masyarakat sekitar dengan metode padat karya,” kata Lukman.
Ia melihat, ada dua sila yang terjabarkan dalam kegiatan tersebut, yaitu sila kedua kemanusiaan yang adil dan beradab dan yang kelima tentang keadilan sosial.
“Perhatian ini luar biasa, kami mengapresiasi sebesar-besarnya. Kami bangga, bersyukur ditengah keterbatasan ada 7000 rumah yang terimbas bencana membuat Pemda mau berteriak meminta bantuan,” sebut Lukman.
Ia pun berpesan kepada warga Desa Mekkata yang terkena imbas agar bersabar menerima ujian ini. Ketika mampu menerima hal tersebut, insya Allah akan senantiasa mendapat jalan dan petunjuk untuk dapat kembali pulih.
“Dengan melibatkan masyarakat menggunakan metode padat karya, maka akan mengubah pikiran masyarakat, mendapat jalan keluar dan kegelisahan yang sudah bisa teratasi,” tutup Lukman. (Mutawakkir Saputra)
Editor: Ilma Amelia