
Diparkir. Tiga mobil ambulance RSUD Majene kini diparkir di Kalla Toyota Polman lantaran belum dibayarkan, Rabu 11 Oktober 2017. Sumber foto : Ist
Majene, mandarnews.com – Kabar miring kini kembali melanda Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Majene. Pasalnya, tiga ambulancenya dikembalikan ke dealer Kalla Toyota Polewali di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar).
Dua mobil itu merupakan Toyota Innova dan satunya lagi yang berwarna putih polos adalah Avanza. Direktur RSUD Majene, dr Rahmat mengatakan, mobil itu dikembalikan sementara ke dealer karena belum bayarkan.
“Tidak disita tapi disimpan dulu itu mobil karena belum kita bayar. Sudah satu tahun. Sama dengan mobil farmasi Dinkes (Dinas Kesehatan),” kata dr Rahmat, Kamis 12 Oktober 2017 pagi.
Pengembalian mobil ini merupakan efek defisit yang melanda keuangan Pemerintah Daerah (Pemda) Majene. Mobil itu, kata dr Rahmat, merupakan pengadaan yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2016.
- Baca juga : Ini Data Lengkap Defisit Pemda Majene
Menurut dr Rahmat, Inspektorat telah melakukan pengecekan. Kekurangan pembayaran itu akan dibayarkan setelah anggaran 2016 yang baru akan dibayarkan tahun 2017 sebanyak Rp 29 miliar telah dikucurkan. Termasuk didalamnya pembayaran mobil yang dikembalikan ke dealer tersebut.
“Semoga bulan ini bisa dibayar,” harap dr Rahmat.
RSUD Majene kini hanya memiliki tiga mobil ambulace untuk melayani masyarakat. Sebab, tiga mobil lainnya kini berada di Polman karena belum dibayarkan. Hal itu bisa jadi akan mengganggu pelayanan ke masyarakat.
“Ya apa boleh buat, kalau kurang itu saja mobil (yang ada) ganti-gantian,” katanya.
- Baca kumpulan berita tentang : Defisit Pemda Majene
Sementara itu, Kepala Bidang Anggaran Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Majene, Kasman mengatakan, mobil yang dikembalikan ke dealer itu masuk dalam daftar pembayaran dalam Rp 29 miliar yang akan segera dikucurkan. Pihak inspektorat telah melakukan verifikasi fisik sebelum dilakukan pembayaran.
“Jadi prosesnya sekarang ini, berdasarkan Pemenkeu tentang pengelolaan dana DAU dan DAK tambahan tahun 2017, sebelum pusat transfer terlebih dahulu dilakukan verifikasi oleh Inspektorat daerah. Ini sudah dilakukan minggu lalu dan sudah selesai,” kata Kasman.
Kasman mengungkapkan, hasil verifikasi dan utang dalam laporan keuangan telah sesuai. Namun, Kasman belum mengetahui kapan dana itu dikucurkan. Pemda dan Kepala Kantor Wilayah Pembendaharaan Provinsi Sulbar akan melakukan pertemuan hari ini, sekitar pukul 10.00 wita di Ruang Rapat Wakil Bupati. (Irwan Fals)