BMKG saat melakukan penelitian di Desa Lambanan dan melakukan sosialisasi ke warga
MAMASA, mandarnews.com – BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) Wilayah IV Makassar dan beberapa tenaga ahli dari BMKG Jakarta melakukan penelitian dan sosialisasi di wilayah Kecamatan Mamasa.
Kepala Sub Bidang Penyebaran Informasi BMKG Wilayah IV Makassar , Made Widiana saat melakukan sosialisasi di Desa Lambanan dan di Desa Kariango, Kecamatan Mamasa, Kabupaten Mamasa, Senin (19/11) menerangkan, Mamasa tidak ada potensi pencairan tanah atau likuifaksi tanah sebab fenomena itu yang terjadi ketika ada tanah yang kehilangan kekuatan dan kekakuan akibat getaran gempa bumi atau perubahan ketegangan lain secara mendadak, sehingga tanah yang padat berubah wujud menjadi cairan atau air berat.
Lanjut Made, lapisan bagian bawah tanah di Mamasa terdiri dari bebatuan padat dan keras sehingga tidak ada potensi likuifaksi adapun bentuk gempa bumi yang terjadi di Mamasa terjadi akibat adanya patahan atau retakan di kerak bumi yang membuat pergesekan antar lempeng batuan inilah yang disebut gempa bumi tektonik.
“Kami menyarankan masyarakat untuk tidak terlalu takut atau panik sebab ini biasa terjadi namun demi keamanan baiknya mencari titik aman di wilayah masing-masing dan mendirikan tenda-tenda seperti yang saat ini dilakukan beberapa warga,”ungkapnya.
Sementara Staf PGR (Pusat Gempa Bumi Regional) IV Makassar, Tri Haryono juga menerangkan, warga tidak perlu terlalu panik kendati gempa tektonik tidak dapat dipastikan akan kapan berakhir, adapun isu-isu bahwa ada rongga dibawah itu tidak dapat dibenarkan karena jika benar maka sejak gempa pertama tentu sudah akan roboh ke bawah apalagi gempa telah berlangsung sekian kali.
Masih kata Haryono, warga tidak perlu terlalu kuatir karena hal seperti ini biasa terjadi namun untuk keadaan Mamasa masih aman. Ia juga menyebut, tim yang ikut dalam kegiatan yang berlangsung di Mamasa itu yakni BMKG Makassar empat orang dan BMKG Jakarta dua orang.
Sementara Kepala Desa Lambanan, Yunus P. Lemba’ saat dikonfirmasi di Dusun Pena’ menyatakan pihaknya sangat berterimakasih dengan kedatangan BMKG di Lambanan dan setelah penelitian ia berharap ada informasi yang disampaikan agar masyarakat mengetahui seperti apa yang sebenarnya terjadi.
Ia menandaskan, jika warga terus-menerus takut hingga mengungsi tentu akan berimbas pada perekonomian masing-masing lantaran tidak kerja dan hal itu tentu akan lebih memberikan keresahan.
Salah satu anggota masyarakat Lambanan, Bongga Tiboyong mengatakan kedatangan BMKG sangat disyukuri dan semoga masyarakat segera diberitahukan keadaan yang sesungguhnya agar tidak lagi harus takut dan tetap bekerja di wilayah masing-masing.
Reporter : Hapri Nelpan