Penjurian peserta lomba tata rias pengantin se-Sulbar
Wonomulyo, mandarnews.com – Usianya masih belasan tahun karena baru duduk di kelas V Sekolah Dasar (SD) di sebuah sekolah di Polewali. Namun, ia bisa dikatakan memiliki bakat dalam merias. Terbukti, di usianya yang semuda itu ia sudah sering merias pengantin atau penunggang kuda menari.
Namanya Echy, berasal dari Kelurahan Lantora Kecamatan Polewali Kabupaten Polewali Mandar. Ia merupakan peserta lomba tata rias se-Sulawesi Barat paling muda yang dilaksanakan di Wonomulyo, Kamis (12/12/2018).
Lomba tata rias ini memperlombakan dua kategori, yaitu kategori adat Mandar dan kategori hijab internasional.
Echy sendiri turut berkompetisi di kategori hijab internasional bersama sembilan orang peserta lain yang berlomba di kategori yang sama.
Acara ini diselenggarakan oleh Himpunan Ahli Rias Pengantin Indonesia (HARPI) Melati Sulawesi Barat bekerja sama dengan salah satu merk komestik, La Tulipe.
Echy mengaku sudah menyukai tata rias sejak setahun yang lalu, itu berarti ketika dirinya masih duduk di kelas IV SD dan belajar secara otodidak.
“Tadi waktu perlombaan ya deg-degan, tapi senang bisa ikut di kegiatan ini,” ujar Echy yang didampingi orang tuanya.
Rahmat HR selaku orang tua Echy mengiyakan bahwa putrinya memang sering merias orang.
“Ia sering merias, biasa pengantin, penjaga meja di pesta pernikahan, atau orang tamat mengaji,” tukas Rahmat HR.
Selain lomba tata rias, kegiatan ini juga dirangkaikan dengan seminar kecantikan. Tidak tanggung-tanggung, pakar kecantikan dari Surabaya bernama Hera Mua didatangkan untuk berbagi tips bagaimana cara menjadi penata rias yang baik.
“Tips dari saya yaitu jangan bosan belajar. Jangan pernah lelah untuk belajar dan jangan mudah patah semangat,” pesan Hera Mua.
Reporter : Ilma Amelia