
Peserta sosialisasi CekKLIK
Majene, mandarnews.com – Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Mamuju menggelar sosialisasi penyebaran informasi produk terapetik, obat tradisional, kosmetik, pangan dan bahan berbahaya di Pendopo, Kamis (2/7).
Kegiatan tersebut, BPOM Mamuju mengajak masyarakat agar dalam penggunaan obat dan bahan makanan, untuk selalu mengutamakan Cekklik sebelum mengonsumsi atau mempergunakan.
Menurut Kepala Balai POM di Mamuju Dra. Netty Nurmuliawaty, Apt, M.Kes. Cek KLIK yaitu Cek Kemasan, Cek Label, Cek Izin Edar, Cek Kedaluwarsa.
Ia menjelaskan, pentingnya CekKLIK agar dapat betul – betul memastikan atas obat atau bahan makanan lainnya yang kita konsumsi itu betul – betul aman, terjamin dan bermutu.
“Jadi CekKLIK sangat penting dilakukan bagi masyarakat, sebelum mengonsumsi atau mempergunakan produk terapetik, obat tradisional, kosmetik, pangan dan bahan berbahaya lainnya, ” jelas Netty, melalui sambungan telpon.
Namun CekKLIK saja tidak cukup. Alasannya, terkadang saat pengecekan CekKLIK, semua ada di kemasan, tetapi bisa saja, Izin Edar yang ada pada kemasan bahan tersebut itu palsu, sehingga setelah CekKLIK. dilakukan dan untuk lebih menambah keyakinan pada suatu bahan dapat dicek di BPOM melalui smartphone.
Peserta sosialisasi ini berasal dari Anggota PKK dan Pramuka Kab. Majene karena diharapkan menjadi kader – kader perpanjangan tangan dalam menyampaikan informasi, baik informasi secara pribadi, keluarga, kerabat dan lingkungan.
Kepala Balai POM tersebut berharap, kegiatan atau pemberian informasi tersebut dapat berjalan maksimal. Dan semua informasi penting dapat tersampaikan kepada masyarakat. Sehingga, masyarakat ke depannya nanti dapat lebih bijak lagi dalam penggunaan obat, bahan makanan dan bahan lainnya.
“Insya Allah kegiatan ini kami akan lakukan secara berkesinambungan dan memang menjadi program kami yakni dilakukan di 6 Kabupaten yang ada di Sulbar.”
“Kami juga akan selalu melakukan evaluasi agar sosialisasi ini betul – betul maksimal. Kami juga akan terus melakukan pemantauan dan pengawasan. Dan jika penggunaan obat palsu di masyarakat mulai berkurang, masyarakat mulai pintar memilah kosmetik yang baik untuk kesehatan dan UMKM sudah tidak lagi menggunakan bahan – bahan makanan yang tidak berbahaya, maka itu artinya sebagian dari sasaran dan tujuan kami ini, sudah terimplementasikan di masyarakat,” tutupnya.
Proses kegiatan berjalan aman dan lancar. Dan tetap mengikuti protokol kesehatan. (Putra)