Dari hasil Proyeksi Penduduk, tambahnya, diketahui juga bahwa bonus demografi mulai terbuka pada tahun 2012, mencapai puncaknya di tahun 2021, dan akan tertutup pada tahun 2036.
“Perlu kita ketahui bahwa bonus demografi ini adalah besaran persentase jumlah penduduk usia kerja atau jumlah penduduk produktif mulai dari 15-64 tahun,” tutur Syihabuddin.
Ia membeberkan, SP 2020 akan dilaksanakan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk perwakilan RI yang ada di luar negeri.
“Seluruh WNI dan WNA yang telah atau akan tinggal selama minimal 1 tahun di Indonesia akan didata,” tukas Syihabuddin.
SP Online 2020 akan dilakukan dalam dua tahap, yaitu pencacahan lengkap yang akan dilakukan di tahun 2020. Dalam tahap ini akan ada 22 pertanyaan dasar, seperti nama, alamat, pekerjaan, pendidikan, dan perumahan. Lalu, pencacahan sampel yang akan dilakukan di tahun 2021 dengan mengajukan 82 pertanyaan yang lebih detail.
“Dengan memerhatikan mobilitas penduduk yang tinggi, ketersediaan data registrasi, dan kemajuan teknologi, dalam pelaksanaan SP 2020 akan ada dua perubahan mendasar,” ungkap Syihabuddin.
Pertama, dipaparkan Syihabuddin, untuk pertama kalinya, SP 2020 akan menggunakan metode kombinasi dengan cara menggunakan data Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) sebagai data dasar, tujuannya adalah menghasilkan Satu Data Kependudukan.
“Untuk itu, saya mengucapkan terima kepada Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Majene yang telah memberikan dukungan penuh kepada BPS,” imbuh Syihabuddin.
Yang kedua, pengumpulan data akan dilakukan dengan tiga moda. SP online akan dimulai pada tanggal 15 Februari-31 Maret 2020 dengan cara mengakses web sensus.bps.go.id.
Bagi masyarakat yang belum mengikuti SP Online akan didatangi petugas sensus yang akan melakukan wawancara dengan menggunakan hp atau kuesioner di bulan Juli 2020.
“Semangat perubahan ini dilakukan berdasarkan arahan Presiden bahwa kita semua harus berkolaborasi, meninggalkan ego sektoral, dan terus menerus menerapkan inovasi,” tandas Syihabuddin.
Ia mengemukakan, keberhasilan SP 2020 akan dipengaruhi banyak faktor. Salah satu faktor kunci adalah partisipasi dari masyarakat untuk ikut serta dalam SP 2020 dengan memberikan jawaban yang jujur dan benar.
“BPS juga memerlukan dukungan penuh dari pemerintah daerah, instansi vertikal, BUMN, organisasi, dan seluruh pihak. Kami juga berharap ada arahan dan dukungan dari Bupati agar pelakasanaan SP Online 2020 di Majene berjalan lancar,” pinta Syihabuddin.