Bupati Majene Lukman didampingi Kadis DKP Ichwanti kaji banding tambak udang dan bandeng di Campalagian, Polman, Rabu (16/6).
Majene, mandarnews.com – Bupati Majene Lukman bersama Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) serta Lingkungan Hidup dan Kebersihan melakukan kaji banding ke tambak udang dan bandeng di Desa Laliko, Kecamatan Campalagian, Polewali Mandar.
Bupati Lukman mengaku sangat takjub dengan model tambak yang didatangi kali ini.
“Kita ini selalu ingin melakukan inovasi bagaimana agar terjadi peningkatan kesejahteraan masyarakat Majene, termasuk dalam kunjungan yang dilakukan hari ini ke tambak intensifikasi yang cukup berhasil dengan harapan agar dinas terkait dalam hal ini Dinas Kelautan dan Perikanan Majene beserta masyarakat pengelola tambak lainnya dapat memetik ilmu di sini dan selanjutnya diaplikasikan di Majene,” ucap Lukman.
Melalui kegiatan itu, Lukman berharap ada peningkatan dan perubahan ke arah yang lebih baik dalam penanganan tambak udang dan bandeng itu sendiri.
Terkait tambak milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) di Barane, Majene, Lukman menyampaikan bahwa keinginan ke arah intensifikasi tambak sudah dimiliki, yang menjadi kendala saat ini adalah kurangnya modal kerja dalam mengolah tambak karena untuk bisa mendapatkan hasil yang maksimal tentu dibutuhkan kucuran modal yang banyak pula.
Lukman pun menekankan kepada DKP untuk tidak berhenti berinovasi karena setiap saat akan terjadi perubahan dan itu butuh penyesuaian, sehingga harus tetap mampu mengikuti arus pergerakan jaman dan dapat menjadi leader di Sulawesi Barat (Sulbar).
Di tempat yang sama, Kepala DKP Majene Ichwanti menyampaikan rasa optimisme untuk pengembangan tambak milik Pemkab Majene yang dikelola oleh DKP.
Ichwanti mengakui, pengelolaan tambak di Majene masih semi intensif dan sangat terbatas anggaran dalam pengelolaannya. Namun, bila anggaran dapat terpenuhi maka target pengelolaan secara intensif akan dapat diterapkan di Majene karena secara teknis apa yang sudah dilakukan di Desa Laliko ini tidak terlalu beda jauh dengan apa yang sudah diterapkan di Majene.
Tambak intensifikasi yang dikunjungi kali ini merupakan salah satu tambak yang cukup berhasil di Kabupaten Polman, dengan luas 3,2 hektar (ha). Tambak ini mampu menghasilkan 27 ton udang sekali panen untuk 1 ha tambak dengan siklus panen sebanyak dua kali setiap tahunnya.
Tambak tersebut merupakan milik H. Syamsul. Dengan modal Rp600 juta, mulai dari bibit, pakan, listrik, sampai ke karyawan mampu menghasilkan Rp1,5 milyar setiap kali siklus panen.
(Mutawakkir Saputra)
Editor: Ilma Amelia