
Sosialisasi cegah virus Jembrana dan PMK pada sapi peternak di Desa Katumbangan Lemo, Kecamatan Mapilli, Kabupaten Polman, Kamis (30/3).
Polman, mandarnews.com – Dalam rangka penanggulangan penyebaran penyakit Jembrana pada ternak sapi di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Dinas Pertanian dan Peternakan melaksanakan sosialisasi terkait pencegahan penyakit Jembrana dan PMK ternak sapi kepada masyarakat di wilayah Desa Katumbangan Lemo, Kecamatan Mapilli.
Kegiatan yang meliputi penyuluhan kesehatan ternak, pengobatan massal sapi yang sakit, dan penyuntikan vaksin PMK ternak sehat oleh petugas bersama peternak itu dilakukan pada Kamis (30/3).
Desa Katumbangan Lemo termasuk zona merah penyebaran penyakit Jembrana berdasarkan surat edaran Bupati Polewali Mandar Nomor 9 Tahun 2023 Tentang Penanggulangan Penyakit Jembrana Ternak Sapi.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan (Distanpan) Polman Ibrahim Lewa mengatakan, adanya informasi ternak sapi masyarakat yang banyak mati mendadak akibat terjangkit virus Jembrana membuat pihaknya bersama unit kerja terkait terjun ke lapangan untuk melakukan sosialisasi.
“Ini salah satu upaya untuk meminimalisir penyakit dan edukasi kepada petani atau peternak bahwa dalam sosialisasi penyakit Jembrana untuk pengurangan risiko kematian ternak, apa yang mesti kita lakukan. Karena kebanyakan sapi di sini digembalakan di area luas yang berpotensi penularan sesama ternak. Yang menjadi faktor penyakit juga adalah lalat yang menempel di badan sapi yang berisiko kematian ternak tinggi. Untuk itu, selama dua minggu itu mesti kita kandangkan. Pengalaman di Desa Gattungan, tadinya jumlah populasi sapi sebanyak 800 ekor sekarang tinggal 100 ekor,” terang Ibrahim.
Dokter Hewan Isnania selaku Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pusat Kesehatan Hewan (Puskewan) Kecamatan Mapilli di sela aktivitasnya menyampaikan, sosialisasi pencegahan hingga penanggulangan penyakit pada ternak sapi penting artinya untuk peternak.
“Sosialisasi kepada peternakan untuk menghentikan penyebaran penyakit Jembrana, kita lakukan pengobatan secara massal dan pemberian vaksinasi ternak,” jelas drh. Isnania.
Ia pun mengajak masyarakat untuk dapat bahu-membahu menghentikan penyebaran penyakit pada ternak sapi dengan cara mengandangkan ternak dengan baik dan memberikan pengobatan dan vaksin, serta tidak menjual ke pasaran ternak yang sakit.
Sementara itu, Hasbi selaku Kepala Desa Katumbangan Lemo menyebut sengaja mengundang pihak terkait agar penyakit Jembrana tidak meluas menjangkiti ternak sapi masyarakat desa.
“Kami mengundang dokter hewan dan dinas terkait untuk antisipasi agar penyakit pada sapi tidak menyebar luas dengan melibatkan perangkat kerja terkait dan dokter hewan bersama masyarakat, juga pemberian desinfektan untuk disemprotkan di kandang sapi peternak,” tutup Hasbi.
(Atyah)
Editor: Ilma Amelia