MAMUJU, mandarnews.com — Kajian Literasi dan Media untuk Demokrasi (Kalindakda) Institut Sulbar menilai, debat publik pasangan Calon Gubernur (Cagub) dan Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Sulbar yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) tahap pertama merupakan salah satu referensi untuk meningkatkan partisipasi pemilih.
“Debat publik cagub dan cawagub yang dilaksanakan pihak KPU bisa menjadi salah satu referensi bagi masyarakat untuk menentukan pilihannya pada 15 Januari mendatang,” kata Direktur Pelaksana Institut Kalindakda Sulbar Sudirman Syarif, Rabu (11/1).
Menurutnya, debat publik yang dilaksanakan Rabu, 11 Januari itu (hari ini, red) di gedung Gadis Nusantara Polman tersebut, pasangan calon gubernur Sulbar nomor urut 1 SDK-KALMA, nomor urut 2 Salim-Hasan, dan nomot urut 3, ABM-Enny sama-sama memaparkan visi misi dan cara pandang terkait persoalan yang ada di Sulbar dengan tema sosial, pelayanan masyarakat. Tiga calon akan diberi kesempatan untuk menggali visi misi mereka terkait tema yang ditetapkan.
“Sehingga masyarakat bisa menilai siapa yang terbaik untuk dipilih dalam Pemilukada 2017. Apalagi tiga calon sama-sama akan diberi kesempatan untuk menggali visi misi mereka terkait tema yang ditetapkan,” jelas Sudirman.
Kalindakda Institut juga mengatakan, debat cagub dan cawagub menjadi sangat penting bagi para calon untuk memaparkan visi misi serta program kepada publik.
“Ibaratnya jangan sampai masyarakat hanya membeli kucing dalam karung, yang asal memilih pasangan yang akan menjadi pemimpin di daerahnya tanpa mengetahui visi dan misinya. Sehingga ini sangat penting,” pungkasnya.
Sudirman menambahkan, debat kandidat bagian dari cara pasangan calon menjabarkan rencana pembangunan daerah Sulbar, melalui visi dan misi, yang harus berkoneksi dengan kebutuhan dan kepentingan rakyat di seluruh kabupaten.(ariadi)