Muh. Ridwan Alimuddin mengulas soal literasi di Kampus III Unasman Mamasa, Rabu (22/7). Foto: Hapri Nelpan
Mamasa, mandarnews.com – Anggota Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Mandar yang bermukim di Mamasa dan pengelola Kampus III Unasman Mamasa memanfaatkan kedatangan di Mamasa manusia penebar virus literasi di Sulbar, Muh. Ridwan Alimuddin.
Anggota AJI di Mamasa dan Pengelola Kampus III Unasman menggelar dialog interaktif di Kampus III Unasman Mamasa bertema “Pentingnya Literasi di Tengah Kehidupan Masyarakat” dengan menampilkan Muh. Ridwan Alimuddin sebagai pembicara.
Dialog ini berlangsung pukul 14.22 wita – 16.20 wita di Aula Fisip Unasman Mamasa di Pangkali, Desa Rambusaratu’, Kecamatan Mamasa, Rabu (22/7) Dialog ini melibatkan 20 orang peserta, terdiri dari beberapa jurnalis dan mahasiswa dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan.
Pada kesempatan ini, Muh. Ridwan Alimuddin menyampaikan, kegiatan literasi sebenarnya bukan saja hanya soal melapak buku namun bagaimana kita mempelajari persoalan yang ada di lingkungan dan memberikan solusi.
“Seorang pegiat literasi sebenarnya tidak mempersiapkan diri sebagai guru di tengah masyarakat namun menjadi partner belajar terlebih menjadikan sebuah tempat sebagai kesempatan untuk mempelajari banyak hal, karenanya memiliki minat baca yang baik merupakan hal yang terpenting,” kata pendiri Perahu Pustaka ini.
Dalam membentuk sebuah kegiatan literasi, sebut Ridwan, ada beberapa hal yang mesti diperhatikan baik itu pada kesiapan, buku pribadi, mental dan ekonomi mengingat kegiatan literasi murni dengan dana sendiri. Dan yang terpenting adalah jaringan.
“Mendirikan Pustaka, jangan pesimis bila kurang pembaca yang datang. Sebab paling tidak itu awalnya menjadi perpustakaan sendiri, perlahan juga orang akan mencari bahan bacaan,” ujar Ridwan.
Ridwan juga menyinggung soal minat baca. Kata dia, ada tiga hal bentuk buta huruf, yakni : 1. Benar-benar tidak mengenali huruf, 2. Tidak adanya buku, 3. Hanya membaca buku satu jurusan saja.
Kedatangan Ridwan di Mamasa bukan semata untuk mengisi materi literasi. Tapi ia sedang melakukan ekspedisi Mandar III pada wilayah Kabupaten Mamasa.
“Saat ini saya ke Mamasa melakukan ekspedisi. Ada beberapa hal yang hendak ditulis, selain mengenai keindahan alam juga tentang budaya masyarakat setempat,” ungkapnya.
Pengelola Kampus III Unasman Mamasa, Adi Nerges terkesan dengan kegiatan yang diselenggarakan di kampusnya itu. Menurutnya, selain menambah wawasan mahasiswa tentang pentingnya pendidikan literasi juga dapat berbagi pengalaman dengan sosok Ridwan Alimuddin yang telah banyak menuangkan buah-buah pikirannya dalam bentuk karya tulis.
“Sangat diharapkan lewat kegiatan ini Mahasiswa Unasman di Mamasa terinspirasi dan juga mengikuti jejak Muh. Ridwan Alimuddin,” tutur Adi, usai kegiatan.
Adi dapat memetik hikmah dari aktivitas Ridwan Ridwan, yakni soal berkarya tiada hentinya, meski dalam situasi pandemi Covid-19.
Sementara salah satu Komisioner KPU Mamasa, Harun Al Rasyid juga mengapresiasi kegiatan yang digelar di kampus III Unasman tersebut.
“Dialog interaktif seputar literasi memang sangat dibutuhkan di wilayah Kabupaten Mamasa guna menumbuhkan minat baca masyarakat, hal seperti inilah yang mesti didorong bagi kaum intelektual agar masyarakat kita makin maju,” tuturnya.
Beberapa wilayah Kabupaten Mamasa, menurut Harun, masih ketinggalan akses informasi sehingga lewat kegiatan literasi tentu akan memberikan segudang ilmu pengetahuan tentang dunia luar.
Harun menilai sosok Ridwan Alimuddin memberikan sejumlah inspirasi. Alasannya, selain aktif pada kegiatan jurnalistik. Ridwan juga telah banyak mengahasilkan karya tulis dalam bentuk buku, pernah meraih Liputan 6 Award bahkan mendapat perhatian di Mata Najwa.
Hal seperti yang Ridwan lakukan, kata Harun, yang mesti menjadi perhatian generasi muda Mamasa untuk menciptakan karya-karya gemilang di masa mendatang. (Hapri Nelpan)