Rakor pelaksanaan debat publik kedua bersama stakeholder terkait.
Majene, mandarnews.com – Dalam rangka pelaksanaan debat publik atau debat terbuka kedua pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Majene 2024 pada Senin, 18 November 2024 di Gedung Boyang Assamalewuang, jajaran Komisi Pemilihan Umum (KPU) Majene menggelat rapat koordinasi (rakor) bersama stakeholder terkait.
Ketua KPU Majene Munawir Ridwan mengatakan, rakor dilakukan untuk kembali mendengar saran dan masukan sebagai evaluasi dari pelaksanaan debat perdana sebelumnya.
Meskipun debat perdana yang sebelumnya berjalan dengan baik dan lancar, bahkan mendapat apresiasi dari tim desk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sulawesi Barat (Sulbar) dan digadang-gadang menjadi contoh bagi KPU daerah lain di Sulbar, namun tentu saja masih ada beberapa hal yang perlu dievaluasi.
“Ada beberapa hal yang masih perlu kita evaluasi, termasuk efisiensi waktu karena pelaksanaan debat perdana kemarin sedikit over time dari penayangan. Jadi, ada kelebihan slot penayangan dari slot yang telah ditentukan sebelumnya,” jelas Munawir.
Selain efisiensi waktu, yang juga menjadi bahan evaluasi adalah layout dari pelaksanaan debat. Posisi paslon nomor urut satu saat debat perdana kemarin akan menjadi tempat dari paslon nomor urut dua, begitu juga sebaliknya.
“Termasuk bagaimana kemudian saat konferensi pers dari paslon tidak ada lagi pertemuan kedua pendukung atau simpatisan yang bisa memicu hal yang tidak diinginkan,” beber Munawir.
Meski demikian, Munawir mengapresiasi tim kedua paslon yang bisa bekerja sama dengan baik dalam menyukseskan debat yang dilaksanakan.
“Begitu juga teman-teman yang lain, Kepolisian, TNI, Dishub, Satpol PP, Kesbangpol, Kejaksaan, teman-teman media serta lainnya, serta seperjuangan kami Bawaslu Majene sehingga kegiatan debat dapat berjalan baik kemarin,” imbuh Munawir.
Ia pun tetap berharap agar pelaksanaan debat kedua dapat berjalan baik dan lancar serta tidak terjadi tumpukan massa yang bisa memicu hal yang tidak diinginkan.
“Karena hemat kami, substansi debat adalah bagaimana kemudian kedua paslon bisa maksimal memaparkan visi dan misi. Menciptakan suasana nyaman dan aman bagi paslon agar bisa lebih terkonsentrasi saat debat, sehingga mudah-mudahan tidak ada tumpukan massa ataupun sesuatu yang dapat memicu sesuatu yang dapat menghambat jalannya pelaksanaan debat,” sebut Munawir.
Sejumlah masukan pun disampaikan peserta rakor, mulai dari Kepolisian, TNI, Kejaksaan, Dishub, Satpol PP, Kesbangpol, media, Bawaslu, dan tim perwakilan paslon.
Seperti sebelumnya, pelaksanaan debat publik kedua akan kembali disiarkan live di stasiun televisi milik pemerintah, dalam hal ini TVRI Sulbar, akun YouTube, dan Facebook KPU Majene sehingga masyarakat bisa menikmati debat tanpa harus ke lokasi acara.
Adapun tema debat kedua yaitu “Transformasi Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dengan Prinsip Otonomi Daerah” dengan sub tema Penegakan Hukum dan Pemberantasan KKN, Lingkungan Hidup dan Mitigasi Bencana, Inovasi Pelayanan Publik dan Reformasi Birokrasi, Pendidikan dan Kebudayaan, dan Kesehatan. (Ptr)
Editor: Ilma Amelia