Sebagai informasi tambahan, musim siklon tropis di wilayah sebelah selatan Indonesia biasanya terjadi pada bulan November-April bersamaan dengan periode musim hujan di Indonesia sehingga keberadaannya dapat meningkatkan intensitas curah hujan dan kecepatan angin.
Deputi Metereologi BMKG, Mulyono R. Prabowo, dalam siaran pers Minggu (5/1/2020) menyampaikan, hasil analisis kondisi dinamika atmosfer terkini menunjukkan masih adanya potensi hujan lebat di beberapa wilayah Indonesia untuk sepekan kedepan.
“Berkurangnya pola tekanan rendah di Belahan Bumi Utara (BBU) dan meningkatnya pola tekanan rendah di wilayah Belahan Bumi Selatan (BBS) mengindikasikan terjadinya peningkatan aktivitas Monsun Asia,” ujar Mulyono.
Ia menjelaskan, peningkatan aktivitas ini dapat menyebabkan penambahan massa udara basah di wilayah Indonesia.
“Meningkatnya pola tekanan rendah di BBS (sekitar Australia) dapat membentuk pola konvergensi (pertemuan massa udara) dan belokan angin menjadi signifikan meningkatkan pertumbuhan awan hujan di wilayah Indonesia, terutama di bagian selatan ekuator,” kata Mulyono.
Berdasarkan model prediksi, lanjutnya, aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO) fase basah diprediksikan mulai aktif di sekitar wilayah Indonesia selama periode sepekan kedepan. (rilis Kemkominfo)
Editor: Ilma Amelia