Majene, mandarnews.com – Teluk Mandar secara topografis memiliki pesisir pantai yang beragam, dari tebing karang vertikal dan terjal, pasir putih yang landai, pesisir berbatu, muara dan delta sungai hingga hutan mangrove yang subur, adalah surga bagi keaneka-ragaman hayati dan ekosistem pesisir. Keindahan terumbu karang Teluk Mandar dengan beragam jenis ikan dan biota laut yang diantaranya adalah jenis endemik menjadikan teluk ini juga potensial bagi wisata bawah laut.
Sebuah puncak di Salabose yang menjadi landmark Kota Majene, memungkinkan kita menikmati lanskap laut dan teluk Mandar serta ruang kota Majene dengan lekukan jalan dari atas ketinggian, suatu lanskap yang langka dicari padanannya.
Kabupaten Majene adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Sulawesi Barat, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di pesisir teluk mandar. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 947,84 km² dan berpenduduk sebanyak 138.825 jiwa. Kabupaten Majene mempunyai posisi wilayah yang strategis, terletak sekitar 302 km sebelah utara Kota Makassar.
Kabupaten ini dilengkapi dengan terminal induk dan terminal pembantu, sarana pelabuhan seperti pelabuhan Passarang di Kecamatan Banggae, Pelabuhan Palipi di kecamatan Sendana serta Pelabuhan Laut yang ada di kecamatan Pamboang dan kecamatan Malunda. Kabupaten Majene juga didukung dengan keberadaan sarana perdagangan berupa pasar permanen dan pasar darurat.
Pada masa lampau, Teluk Mandar telah disinggahi oleh kapal dagang dari bangsa luar seperti Belanda serta perahu niaga dari seluruh nusantara dan telah mengadakan kontak dagang dengan berbagai kepulauan Asia Tenggara.
Demikian pula dengan penyebaran agama Islam, yang diyakini sebagian kalangan masuk melalui kapal yang berlabuh di Teluk Mandar, menjadikan kota ini melting pot strategis di Kawasan Timur Indonesia.
Suku asli yang mendiami lembah dan pensisir Teluk Mandar adalah etnis Mandar yang sebaran populasinya meli-puti wilayah Kota Majene, Kabupaten Polewali Mandar, Kabupaten Mamuju, Kabupaten Mamasa, Mamuju Tengah dan Mamuju Utara.
Para nelayan di pesisir teluk yang indah ini masih terus melestarikan tradisi dan warisan budaya maritim yang dimilikinya. Perahu-perahu sandeq dengan bentuk yang unik dan khas masih berlayar di teluk yang kedalamannya mencapai 300-san meter ini.
Perekonomian dan investasi juga tumbuh dan berkembang sangat pesat disekitar pesisir teluk ini, antara lain para nelayan, petani garam tradisional, warung dan cafe yang menjajakan berbagai kuliner khas serta restoran yang menyajikan makanan tradisi dan seafood.
Di pesisir Teluk Mandar terdapat hotel dan penginapan. Kota Majene yang dihuni oleh beragam suku bangsa, telah tumbuh dan berkembang dengan pluralitas serta kemajemukan budaya penduduknya.
Kota Majene juga sedang bekerja keras memacu percepatan pembangunan dan meningkatkan pelayanan bagi masyarakatnya serta mendorong iklim investasi ekonomi yang sehat bagi pembangunan industri, khususnya industri pariwisata dan ekonomi kreatif dengan menjadikan kota ini sebagai tujuan wisata di Kawasan Timur Indonesia.
Sumber akun facebook Teluk Mandar