Euforia suporter Totolisi FC saat memenangkan laga Final Tuan Muda Cup.
Majene, mandarnews.com – Lima ribu lebih tiket laris terjual dalam pertandingan final Tuan Muda Cup yang mempertemukan dua tim yang sama-sama mendatangkan pemain transfer, yakni Pundau FC dan Totolisi FC (ToPu).
Pundau FC mendatangkan satu tim pemain transfer dari Kabupaten Mamuju, sedangkan Totolisi FC menggunakan jasa beberapa pemain Liga 2, bahkan salah seorang di antara mereka pernah memperkuat PSM Makassar di Liga 1 Indonesia, yakni Fandi Edi.
Sepanjang laga, kedua tim yang dihuni pemain bintang liga antar kampung (tarkam) menyajikan permainan menarik, meski lapangan berlumpur dan licin.
Namun, Pundau FC harus mengakui permainan Totolisi FC yang memenangkan pertandingan derby karena sama-sama berasal dari Kecamatan Sendana dengan skor 1-0 melalui gol cantik pemain asal Sabang Subik, Kabupaten Polewali Mandar, Asrar (19), di menit ke-26. Totolisi FC pun menjuarai Tuan Muda Cup.
Lapangan yang berlumpur dan licin akibat hujan di babak pertama membuat coach Pundau FC Fadli merasa kurang puas atas pertandingan tersebut karena pemainnya tidak dapat memainkan si kulit bundar dengan maksimal.
“Tentunya kami menyayangkan kondisi lapangan karena teman-teman tidak bisa bermain layak seperti biasanya,” kata coach Fadli yang juga ditrasfer dari Kota Mamuju.
Adapun pengadil lapangan dipimpin oleh wasit Harmoko, asisten wasit 1 Muslimin, dan asisten wasit 2 Sunardi.
Sementara di tribun penonton, terlihat anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Barat yang juga mantan Bupati Majene 2 periode Kalma Katta, beberapa kepala organisasi perangkat daerah (OPD) Majene, dan anggota DPRD Majene Napirman yang menyaksikan laga final turnamen Tuan Muda Cup. (haslan)
Editor: Ilma Amelia