GMKI akan mengadakan pertemuan di Papua
Jakarta, mandarnews.com – Solidkan cabang-cabang, Koordinator Wilayah (Korwil) XII Gwrakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) memfasilitasi pimpinan cabang di Papua dan Papua Barat untuk melaksanakan pertemuan sekaligus implementasi pendidikan kader di Hotel Mariat Sorong, Selasa hingga Kamis (23-25/07/2019) besok.
Korwil XII, Dominggus Jidmau menukas, kegiatan ini dilaksanakan untuk membangun keakraban semua pimpinan cabang di Papua dan Papua Barat.
“Kongres ke-37 adalah tanggung jawab cabang di semua tanah Papua bukan hanya Manokwari, sehingga kita semua harus bersinergi dalam menyiapkannya termasuk mengaktifkan cabang vakum,” beber Dominggus, Senin (22/7/2019) via telepon.
Pertemuan tersebut, lanjutnya, juga dilaksanakan pendidikan kader untuk menyiapkan pemimpin yang ahli dan bertanggung jawab di gereja, perguruan tinggi dan masyarakat.
“Hangatnya isu penyusunan kabinet pemerintahan saat ini, kami harap ada alumni GMKI yang ditarik Presiden jadi menteri,” ungkap Dominggus.
Ia menjelaskan, semua persiapan telah rampung dikerjakan panitia dan siap dilaksanakan.
Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) GMKI, Korneles Galanjinjinay, saat dikonfirmasi melalui WhatsApp memaparkan, sebagai organisasi, kader harus mampu menjaga kesolidannya dan menjadi tanggung jawab pengurus, membekali kader melalui pelatihan agar mampu bersaing di kancah nasional dengan keterampilan yang mumpuni.
“Saya harap, pelatihan yang dilaksanakan di wilayah XII ini dapat diikuti dengan serius oleh utusan cabang-cabang sehingga mampu mencetak kader yang berkualitas, menjadi pemimpin di Papua dan Indonesia secara umum,” imbuh Korneles.
Pertemuan tersebut, tambahnya, juga membahas kasus Hak Asasi Manusia (HAM) di Papua yang sampai hari ini tidak bisa diselesaikan oleh pemerintah dan pihak terkait, serta tentang otonomi khusus yang sebentar lagi selesai.
Korneles turut berharap, pemerintah segera menyelesaikan kasus HAM di Papua dengan memberikan keamanan, keadilan, dan juga memperpanjang otonomi khusus untuk mengejar ketertinggalan Papua dari daerah-daerah lainnya. (Hapri Nelpan)
Editor: Ilma Amelia