Ahmad Khanif Izzah Arifin Arifin mengikuti acara penganugerahan award peraih skor tertinggi tes TOEIC SMK 2021 yang diselenggarakan Direktorat SMK Direktorat Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Selasa 7 Desember 2021.
Majene, mandarnews.com – Program sertifikasi TOEIC tahun 2021 yang digelar Direktorat SMK, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI telah usai. Pagi tadi (Selasa/7 Desember 2021) digelar penganugerahan award (online dan offline) kepada peserta yang memiliki peringkat tertinggi. Salah seorang siswa SMKN 2 Majene termasuk yang diundang.
Lina Fitriani, S.Pd., guru bahasa Inggris SMKN 2 Majene membenarkan bahwa siswanya diundang mengikuti penganugrahan award Direktorat SMK karena memiliki nilai tertinggi. Nama siswanya, Ahmad Khanif Izzah Arifin, siswa kelas XI TKJ. Khusus untuk peringkat di Sulbar, Hanif (panggilan Ahmad Khanif Izzah Arifin) mencapai skor 690. peringkat ke dua dan ketiga, masing-masing adalah Ardi Bernabas skor 385 dan Ivani Sri Ardana skor 330. Keduanya berasal dari SMKN 1 Sumarorong Kabupaten Mamasa.
Lina Fitriani menyebut, skor yang diraih Hanif bisa lebih tinggi lagi seandainya tahapan pembimbingan/ pembelajaran bisa dilaksanakan. Tahapan tes TOEIC dimulai dari Sosialisasi (April) – Registrasi (April-Juni), Seleksi VIERA (April-Juli) – Pembelajaran (Juni-Juli), Sertifikasi TOEIC (Juli-Agustus), Pengiriman Hasil ke SMK (Akhir Agustus).
“Sayangnya pembimbingan tidak bisa dilaksanakan karena aturan pandemi (covid-19) tidak bisa tatap muka,” aku Lina Fitriani kepada Mandar News melalui sambungan ponsel, Selasa (7/12/2021) malam.
Lina Fitriani berharap, apa yang diraih siswanya hari ini menjadi motivasi buat yang bersangkutan dan siswa lainnya.
Untuk peringkat 10 besar se-Indonesia masih di dominasi siswa SMK dari pulau Jawa dengan skor rata-rata di atas 950.
“Yang tertinggi skornya dari SMKN 46 Jakarta, kalau tidak salah lihat tadi di zoom, skornya 990. Namanya juga saya lupa. Yang jelas mereka dari Jawa yang skor tertinggi,” kata Hanif seusai mengikuti acara penganugrahan melalui zoom.
Peserta dari Makassar ada juga yang mencapai skor 900-an tapi tidak masuk dalam 10 besar tertinggi. Semuanya berasal dari SMK Telkom Makassar.
Hanif adalah pindahan dari pondok pesantren Al-Ikhlas. Ia jebolan Madrasah Tsanawah pesantren itu. Tamat tsanawiah, ia melanjutkan sekolahnya di pondok yang sama mengambil jurusan TKJ. Tapi ia hanya menjalaninya 1 semester di pondok milik pengusaha Mandar, H. Zikir Sewai itu.
Ia kemudian pindah ke SMKN 2 Majene lantaran ayahnya sakit. Ia memilih sekolah yang tak harus mondok demi dapat mengurus ayahnya.
“Ayah dan Ibu hanya tinggal berdua di rumah. Sementara Ayah sakit butuh bantuan. Maka saya harus pindah sekolah untuk bisa membantu. Padahal saya suka di pesantren,” tutur anak berusia 16 tahun pada 13 Desember mendatang.
Ia mengaku, pelajaran bahasa Inggris mulai ditekuni sejak mondok di pesantren. Ia masuk ke dalam klub bahasa. Setelah pindah, ia kemudian mengikuti les bahasa Inggris di Tinambung. Les yang diasuh seorang ASN di Dinas Pariwisata Kabupaten Majene, Mursidin.
” Spesial Terima Kasihku kepada guruku di SMKN 2 Majene, guruku di Tsanawiah Pondok Pesantren Al-Ikhlas Lampoko, dan guru lesku pak Mursidin”
Hanif mengemukakan ketertarikannya terhadap bahasa Inggris, lantaran :
- Beberapa sepupunya bertutur Inggris; Tiga diantaranya karena tinggal di Australia mengikuti ibunya yang lagi menempuh pendidikan di sana. Dua lainnya tinggal di Malunda tapi lancar bertutur Inggris, meski baru kelas 1 dan 5 sekolah dasar. Ayahnya memang jebolan S1 dan S2 Amerika.
- Bercita-cita melanjutkan sekolah di luar negeri.
Menurutnya, kemampuannya dalam hal bahasa Inggris saat ini, tidak terlepas dari gurunya di pondok, gurunya di SMKN 2 Majene, dan guru lesnya. Untuk itu ia mengucapkan spesial terima kasih kepada ketiganya. Ia berharap bisa berbahasa Inggris dengan baik, lisan maupun tulisan. Kesempatannya dalam mengikuti tes TOEIC dinilainya sangat berharga karena dapat mengukur kemampuannya dan menjadi motivasi untuk lebih baik lagi.
TOEIC merupakan Standar Global ketrampilan komunikasi bahasa Inggris di dunia kerja dan kehidupan sehari-hari. Tes TOEIC adalah tes yang paling banyak digunakan di seluruh dunia dengan 14000+ organisasi di lebih dari 160 negara yang mempercayai skor TOEIC untuk mengambil keputusan penting.
Untuk siswa SMK bisa lolos mengikuti TOEIC terlebih dahulu harus mengikuti tes VIERA. VIERA adalah alat uji kemampuan bahasa Inggris yang dikembangkan untuk mengukur kesiapan siswa SMK dalam menghadapi ujian TOEIC. VIERA digunakan sebagai alat seleksi calon peserta ujian sertifikasi TOEIC bagi siswa SMK dari Direktorat SMK. VIERA disediakan dalam platform CBT (Computer Based Test/Tes Berbasis Komputer) dan mobil App. (Rizaldy)