
Update terbaru, Selasa (7/12). Abrasi dan banjir rob di Pulau Ambo, Balabalakang Timur merusak rumah warga. Sumber foto: Istimewa.
Mamuju, mandarnews.com – Banjir rob akibat gelombang tinggi dan angin kencang yang menerjang Kepulauan Balabalakang mengakibatkan warga di enam pulau di Desa Balabalakang Timur terdampak.
Berdasarkan data upadate per tanggal 6 Desember 2021 dari Pemerintah Desa Balabalakang Timur, 178 kepala keluarga (KK) terdampak dan 31 rumah rusak yang tersebar akibat dampak cuaca ekstrem sejak awal Desember 2021.
Kepala Desa Balabalakang Timur Mahmud Idris menyebut, wilayah terdampak menyebar di enam pulau utama, yaitu Ambo Utara, Ambo Selatan, Selong, Lamudaan, Labia, dan Malember. Untuk mengamankan diri, warga Pulau Ambo saat ini bertahan di rumah-rumah panggung untuk menghindari ketinggian air.
“Saat ini, warga mengungsi ke rumah-rumah panggung. Ada sekitar 30 rumah yang jadi tempat berkumpul warga,” kata Mahmud, Selasa (7/12).
Kebutuhan mendesak seperti sembako dan air bersih menjadi hal yang sangat diperlukan warga di Kepulauan Balabalakang.
“Warga hanya mengandalkan menadah air hujan, dengan kondisi seperti ini warga akan kesulitan air bersih,” tutur Mahmud.
Untuk mengantisipasi situasi buruk, kemungkinan akan dilakukan evakuasi warga. Pihak desa saat ini terus berupaya berkomunikasi dengan Badan SAR Nasional (Basarnas) dan Pemerintah Kabupaten Mamuju untuk penyediaan kapal evakuasi.
“Kita sudah laporkan ke pemerintah kabupaten dan Basarnas, saat ini ada kapal milik Basarnas yang siap diterjunkan dengan kapasitas angkut 100 orang sementara kita siapkan sembako. Kalau siap besok kami ke sana,” ujar Mahmud.
Cuaca ekstrem yang terus berlangsung tak menentu, membuat warga masih berjaga.
Reporter: Sugiarto
Editor: Ilma Amelia