
Salmiah, pedagang di Pasar Sentral Majene.
Majene, mandarnews.com – Pemerintah merencanakan akan menaikkan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng bersubsidi Minyak Kita dari Rp14.000 menjadi Rp15.500 per liternya.
Wacana ini telah telah lama dibahas oleh pemerintah. Namun, rencana menaikkan HET Minyak Kita justru membuat ketersediaan minyak subsidi ini menjadi langka di pasaran. Seperti halnya di Pasar Sentral Majene, Provinsi Sulawesi Barat.
Hal ini disampaikan oleh salah satu pedagang, Salmiah. Menurutnya, sejak adanya wacana kenaikan HET, ketersediaan minyak goreng murah ini menjadi sulit di pasaran.
“Sulitnya ketersediaan Minyak Kita terjadi sejak satu bulan terakhir dan menjadi semakin sulit dalam sepekan terakhir,” ujar Salmiah, Rabu (26/6).
Ia pun mengaku tidak tahu pasti penyebab kelangkaan ketersediaan Minyak Kita. Namun, sulitnya ketersediaan karena kurangnya pasokan dari distributor.
Adapun harga Minyak Kita yang Salmiah jual saat ini adalah Rp16.000 per liter. Jika nantinya pemerintah betul-betul menaikkan HET, maka otomatis harga jual juga akan mengalami kenaikan sehingga hal ini ditakutkan akan membuat MinyakKita menjadi tidak laku.
Masyarakat mungkin akan beralih menggunakan minyak goreng premium yang harganya saat ini Rp19.000 hingga Rp20.000 per liter.
“Otomatis masyarakat akan beralih karena harga tidak jauh beda namun kualitas berbeda,” tutup Salmiah. (Ptr)
Editor: Ilma Amelia