Ustadz Hasan Abdullah
Majene, mandarnews.com – Senin (24/2/2020) malam, lomba Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) yang ke-31 tingkat Kabupaten Majene telah resmi dibuka.
Pagi harinya, kegiatan dilanjutkan dengan pelaksanaan lomba, seperti Tilawatil Quran, Tahfidz, dan lainnya di lima titik berbeda. Salah satunya di Boyang Assamalewuang Majene.
Namun, berbeda dengan kegiatan hiburan pada umumnya yang biasanya ramai penonton. Lomba MTQ ini malah justru sepi penonton.
Seperti yang terlihat di Boyang Assamalewuang, Selasa (25/2/2020), saat lomba berlangsung hanya beberapa orang saja yang menonton.
Tentu hal ini menjadi pertanyaan. MTQ yang jelas merupakan lomba keagamaan malah sepi penonton, sementara jika ada lomba hiburan lainnya penonton justru membludak.
Apakah karena pengetahuan tentang keagamaan di daerah kita masih kurang? Atau justru kecintaan kepada keagamaan kita yang justru masih sangat sedikit.
Terkait hal tersebut, salah satu ustadz di Majene, Ustadz Hasan Abdullah yang juga merupakan Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 3 Majene berpandangan, hal demikian bisa terjadi karena masyarakat seakan tidak menyadari jika kegiatan seperti MTQ mengandung nasihat yang perlu diresapi karena yang dibacakan merupakan ayat suci Al-Qur’an.
Ustadz Hasan juga menyarankan, saat lomba MTQ tidak hanya membaca ayat-ayat suci tetapi disertai artinya agar lebih baik dan menambah pengetahuan.