Hoaks mengenai status Gunung Anak Krakatau beredar di media sosial. Sumber foto: kominfo.go.id
Jakarta, mandarnews.com – Beredar kabar di media sosial tentang status gunung Anak Krakatau di Lampung.
Dalam konten yang tersebar itu, dimuat jika status gunung tersebut naik menjadi level 3 atau Siaga, sekaligus meminta warga waspada ihwal adanya potensi tsunami dan zona berbahaya diperluas menjadi 5 kilometer.
Kabar tersebut viral setelah dikaitkan dengan terjadinya bencana erupsi gunung Tangkuban Parahu di Kabupaten Bandung Barat, pada hari Jum’at, (26/7/2019).
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Biro Humas Sekretariat Jenderal (Setjen) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), Ferdinandus Setu mengungkapkan, setelah ditelusuri Tim AIS Kemkominfo, kabar tersebut tidak benar.
“Tim AIS telah menemukan sebuah informasi yang mengatakan akan terjadi erupsi gunung Anak Krakatau, tapi setelah ditelusuri informasi itu tidak benar. Itu hoaks,” papar Ferdinandus di Jakarta, Sabtu (27/7/2019).
Bahkan, lanjut Ferdinandus, disinformasi terkait akan terjadi erupsi Gunung Anak Krakatau, dikaitkan dengan erupsi Gunung Tangkuban Parahu sama sekali tidak benar.
“Belum ada informasi resmi dari BMKG, maka diharapkan masyarakat, khususnya di daerah Lampung dan sekitarnya, tidak resah atas kabar tersebut,” imbuh Ferdinandus.
Sementara itu, video yang beredar luas itu merupakan kejadian pada status gunung Anak Krakatau yang terjadi pada bulan Desember 2018.
Berikut rincian lengkap laporan isu hoaks harian tanggal 27 Juli 2019 dari Tim AIS Kementerian Kominfo: