
Mendagri, Tito Karnavian
Jakarta – Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian mengatakan, sosok wanita dan seorang ibu memiliki peran penting di semua bidang, terutama dalam pembentukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.
Hal tersebut disampaikan saat menjadi Inspektur Upacara (Irup) dalam rangka upacara Peringatan Hari Ibu (PHI) di Jakarta, Senin (23/12/2019).
“Peran ibu dan wanita di semua bidang ini sangat kuat, penting. Saya khusus menyoroti di bidang yang nomor satu yaitu SDM, terutama bidang pendidikan dan kesehatan,” ujar Mendagri.
Menurutnya, SDM yang unggul dibentuk sejak dalam kandungan, yakni saat seorang ibu mengandung anaknya. Peran ibu sangat penting untuk menentukan asupan gizi bagi buah hatinya sehingga tidak terjadi permasalahan tumbuh kembang seperti stunting.
“Dengan kesehatan itu, (SDM) bangsa Indonesia fisiknya bagus, sehat, dan yang utama tidak stunting, tidak kerdil karena kurang gizi. Stunting ini ditentukan oleh asupan makanan pada saat di dalam rahim (selama) 9 bulan,” sebut Mendagri.
Ia menjelaskan, tak hanya asupan gizi selama proses kehamilan, seorang ibu juga memiliki peran untuk memberikan asupan gizi pasca kehamilan. Sosok ibu juga menjadi sekolah pertama bagi anaknya sebelum memasuki usia sekolah formal.
“Dua tahun pertama kehidupan ibu juga memiliki peran yang penting. Sembilan bulan itu sudah proses pertama untuk menangani stunting dalam rahim ibunya. Ini yang asupan kedua setelah itu dan sebelum masuk sekolah resmi,” ucap Mendagri.
Ia juga menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya pada seluruh Ibu dan wanita di Indonesia.
“Sosok ibu amat menentukan kebijakan rumah tangga hingga kebijakan negara. Saya berharap Indonesia memiliki SDM yang unggul yang disokong oleh peran para ibu yang hebat dan kuat,” tutur Mendagri.
Hari Ibu Nasional diperingati setiap 22 Desember yang berawal dari adanya Kongres Perempuan I pada 22 Desember 1928.
Pada 16 Desember 1959, Hari Ibu ditetapkan sebagai Hari Nasional sesuai dengan dikeluarkannya Dekrit Presiden Nomor 316 Tahun 1959 oleh Presiden Soekarno.
Editor: Ilma Amelia