Konferensi pers BPDPKS
Jakarta – Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) memberi dukungan untuk industri sawit Indonesia lebih berkelanjutan.
Badan Layanan Umum (BLU) di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian ini memaparkan hal itu dalam konferensi pers akhir tahun 2019 di Jakarta, Kamis (19/12/2019).
Narasumber dalam acara tersebut antara lain Direktur Utama (Dirut) BPDPKS Dono Boestami, Direktur Keuangan, Umum, Kepatuhan, dan Manajemen Risiko Catur Aryanto Widodo, Direktur Penghimpunan Dana Sunari, Direktur Penyaluran Dana Edi Wibowo, Direktur Perencanaan dan Pengelolaan Dana Kabul Wijayanto, dan Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Kemitraan Muhammad Ferian.
Dirut BPDPKS, Dono Boestami menyampaikan, sejak dibentuk pada pertengahaan 2015 hingga saat ini, BPDPKS telah berhasil melakukan dukungan dana pada berbagai program pemerintah, antara lain untuk penyaluran dana dukungan program biodiesel.
“Penyaluran dukungan dana biodiesel ini selain dimaksudkan untuk mengurangi ketergantungan Indonesia kepada impor minyak solar dan minyak mentah, juga merupakan instrumen kebijakan pemerintah untuk menciptakan stabilitas harga TBS di dalam negeri,” ujar Dono.
Ia menjelaskan, dengan kemampuan menyerap kelebihan CPO di pasar domestik, program biodiesel telah mendorong keseimbangan pasar menuju tingkat harga yang lebih baik dibandingkan periode sebelum BPDPKS didirikan.
“Sejak 2015 sampai saat ini, program biodiesel telah mempertahankan tingkat harga CPO rata-rata di atas USD550/ton,” kata Dono.
BPDPKS, lanjutnya, juga aktif dalam dukungan dana guna persiapan program B30 di awal 2020, antara lain melalui dukungan dana untuk keperluan uji coba mesin dan bahan bakar biodiesel, termasuk sosialisasi program biodiesel kepada masyarakat.
“Program yang tidak kalah penting dalam mempertahankan komoditas utama di Indonesia ini adalah program peremajaan sawit rakyat untuk meningkatkan produktivitas kebun swadaya dan memenuhi permintaan minyak nabati dunia yang diproyeksikan akan terus meningkat,” sebut Dono.
Ia menjabarkan, untuk menyukseskan program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR), BPDPKS turut memberikan dukungan dengan menyalurkan bantuan dana sebanyak Rp25 juta per hektar per petani.
“Sampai dengan bulan November 2019 telah tersalur dana PSR sebesar Rp2,4 triliun dengan luasan lahan sebesar 98.869 ha dan melibatkan 43.881 pekebun yang tersebar di 21 provinsi dan 106 kabupaten di Indonesia,” ucap Dono.
Pencapaian tersebut, tambahnya, meningkat drastis pada 2019, yaitu peningkatan penyaluran dana sebesar 622% dibandingkan 2018.