
Majene, mandarnews.com – Sebanyak 1473 jemaah haji asal Sulawesi Barat (Sulbar) masih berada di Arab Saudi. Ribuan jamaah haji tersebut akan mulai dipulangkan akhir bulan September 2017.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Majene, Kelompok Terbang (kloter) pertama yang akan dipulangkan adalah kloter 18 yang terdiri dari 254 jemaah asal Majene dan 193 dari Polewali Mandar (Polman).
Mereka dijadwalkan akan tiba di Makassar Kamis 21 September 2017 sekitar pukul 17.50 wita. Sementara kloter 26 jemaah haji dari Mamuju sebanyak 261 jemaah, Polman 26 dan dari Mamuju Tengah (Mateng) 160 jemaah. Mereka akan tiba di Makassar Jumat 29 September 2017 pukul 22.50 wita.
Kloter 27 yang berasal dari Mamuju Utara (Matra) sebanyak 155 jemaah, Polman 261 dan Mamasa 1 jemaah. Mereka dijadwalkan akan tiba di Makassar Sabtu 30 September 2017 pukul 16.10 wita.
Sementara kloter terakhir dari Sulbar, kloter 28 yang terdiri dari 107 jemaah haji dari Mamasa akan tiba di Makassar, Minggu 1 Oktober 2017 pukul 06.00 wita.
Menurut Kepala Kemenag Majene, Adnan Nota, saat ini seluruh jemaah haji dari Majene dalam keadaan sehat. Pihaknya akan melakukan rapat evaluasi satu pekan menjelang kepulangan jemaah haji tersebut.
“Tibanya diatas sore, kita desain pagi masuk disini. Tahun ini semoga berjalan dengan baik,” kata Adnan Nota, Senin 4 September 2017.
Lanjut Adnan, sejumlah kendala yang dialami saat pemberangkatan akan dievaluasi agar tidak terjadi saat pemulangan. Diantaranya mobil pengawal yang sempat mogok, keterlambatan dan kendala tekhnis lainnya.
Selain itu, ia juga akan mengantisipasi keluarga yang mengambil jemaah sehingga tidak ikut dalam rombongan. Oleh karena itu, pihaknya akan menjemput air zam-zam jemaah agar tiba lebih dulu di Majene.
Cara itu dilakukan agar jemaah tetap ikut dalam rombongan. Sebab, segala kebutuhan dan kemananan jemaah haji adalah tanggung jawab pemerintah.
“Saya mau ambil duluan air zam-zamnya. Kalau tidak ikut dalam rombongan, kemungkinan air zam-zamnya dikembalikan ke Makassar lagi,” tegas Adnan.
“Saya akan tempatkan air zam-zamnya di Kemenag Majene, langsung dibagikan oleh bupati, kesisahannya itu artinya yang punya tidak datang dan tidak ikut dalam rombongan dan saya pasti persoalkan,” jelasnya. (Irwan Fals)