Pelatihan Kurikukulum 2013 (K-13) untuk guru SMK yang dilaksanakan Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Sulawesi Barat di SMKN 1 Polewali Mandar tidak sesuai jadwal. Pada surat yang dikeluarkan Dinas Pendidikan setiap kabupaten berdasarkan surat LPMP, jadwal yang sudah ditetapkan adalah pukul 08.00 wita.
Namun pada kenyataannya, pelaksanaan pelatihan tersebut tidak dilaksakan sesuai jadwal yang ditentukan. Menurut salah satu guru dari Majene, Sukhrinab mengatakan, panitia lokal menyampaikan pelatihakn akan mulai dilaksanakan pada sore hari.
"Kita datang datang disini sebelum jam 8 padahal disini belum ada apa-apa. Kasihan orang jauh," kata Sukhrinab.
Selain itu, tempat penginapan para peserta juga dikeluhkan. Kata Sukhrinab, tidak semua para peserta mendapat kamar VIP. Bahkan, ia bersama temannya mendapat kamar di Penginapan Balanipa yang berukuran kecil dengan satu tempat tidur untuk tiga orang peserta.
Saat dikonfirmasi, Kepala LPMP Sulbar, Sinar Alam tidak mengetahui terkait keterlambatan pelaksanaan tersebut. Padahal panitia dari LPMP berangkat ke Polman sejak kemarin.
"Kenapa bisa? padahal dari kemarin sudah berangkat panitianya. Atau untuk hari ini mungkin karena persiapannya baru dimulai. Tiap hari itu dimulai jam 8," kata Sinar yang dkonfirmasi via telepon.
Mengenai tempat pelatihan di Polman, menurut Sinar, itu berdasarkan kluster. Untuk kluster Polman yang terdiri Majene, Polman dan Mamasa itu atas pertimbangan jarak. Meski ada juga peserta dari Mamuju, namun jumlahnya hanya sedikit dan hanya mengikuti mata pelajaran tertentu.
"Jadi dari Majene dibawa ke Polman. Kan terlalu jauh kalau dari Mamasa ke Majene. Gedung LPMP juga dipakai untuk tingkat SMA. Penginapan juga sudah disiapkan sebelumnya. Kemudian tidak mungkin dilaksanakan di LPMP semua, kapan selesainya baru kita mepet waktu karena harus selesai semua sebelum tahun ajaran baru," katanya.
Pelatihan guru SMK tersebut dilaksakan selama lima hari. Mulai hari Minggu hingga Kamis (23/6/2016). Pelatihan tersebut dilaksanakan bagi guru SMK tingkat kluster. Peserta pelatihan tersebut berasal dari sekolah sasaran lama dan sasaran baru tahun 2016. (Irwan)