Ketua Forum GTT dan PTT Sulbar Asraruddin
Mamuju, mandarnews.com – Masalah penggajian Guru Tidak Tetap (GTT) dan Pegawai Tidak Tetap (PTT) di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) tak kunjung usai.
Padahal, Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar (ABM) dan Kadis Dikbud Sulbar Arifuddin Toppo berjanji di hadapan massa pada, Kamis 18 Juli 2018 lalu, akan menyelesaikan gaji GTT dan PTT pada Senin 23 Juli 2018.
Namun, memasuki bulan kedelapan atau Agustus gaji mereka tak kunjung dibayarkan.
Ketua Forum GTT dan PTT Sulbar Asraruddin sangat menyesalkan persoalan itu.
“Ini sudah keterlaluan Dikbud (Sulbar). Seyogyanya memberi kepastian. Kita sudah tiga kali pertemuan, tapi tetap dimainkan. Bahkan sampai detik ini pun untuk melayangkan ijin prinsip oleh Gub dan Dikbud tidak dilakukan,” kesal Asraruddin via whatsApp, Rabu 8 Agustus 2018.
Makanya, lanjut Asraruddin, prihatin dengan kesemrawutan pemerintah khususnya Dikbud Sulbar yang seyogyanya mengayomi GTT dan PTT.
“Tapi malah diindahkan alias tidak digubris dengan alasan berhenti sendiriji itu demo kalau capekmi. Forum GTT dan PTT tidak melawan, tapi seharusnya Dikbid Sulbar patut bersyukur bawahannya mengabdi sedemikian tulusnya, namun mereka tidak memperhatikan kami,” sesalnya.
Sehingga dengan ketidakpastian penggajian tersebut, pihaknya akan kembali melakukan aksi untuk menyuarakan nasib GTT dan PTT.
“Ini sudah masuk delapan bulan lamanya. Kami sudah tak punya biaya untuk ke sekolah,” katanya.
Serupa dikatakan Asri Anas. Menurut Asri Anas, pada tanggal 13 Agustus mendatang akan turun ke jalan.
“Kita berjuang. Insya Allah tanggal 13 Agustus, kita full turun,” ungkapnya.
Saya juga tidak suka gubernur seakan anggap GTT dan PTT ini masalah dan beban,” pungkas Asri Anas yang juga Ketua DPW PAN Sulbar.
Saat dikonfirmasi melalui whatsApp miliknya dan hingga berita ini dipublish Kepala Dikbud Sulbar Arifuddin Toppo belum memberikan jawaban terkait persoalan tersebut. Padahal, pesan yang dikirimkan sudah terbaca.(Busriadi)