Foto bersama seusai pelatihan Jurnalis Sensitif Gender, di Hotel Diana Mamuju, Kamis 29 September 2018.
Mamuju – Ketua Forum Puspa Sulawesi Barat, Muhammad Jayadi berharap kepada media massa sering juga memberitakan isu positif tentang perempuan. Hal itu disampaikan saat menutup pelatihan Jurnalis Sensitif Gender, yang diadakan oleh Puspa Sulawesi Barat bekerjasama Asosiasi Media Syber Indonesia (AMSI) di hotel Diana Mamuju, Sabtu (29/09).
“Kalau kita berbicara tentang perempuan jangan hanya membicarakan kejelekan atau keburukannya saja, tapi mari kita coba mengangkat atau menulis perempuan-perempuan yang berhasil, dengan demikian perempuan-perempuan akan termotifasi oleh berita tersebut,” jelas jayadi, saat menutup pelatihan Jurnalis Sensitif Gender.
Sebelumnya saat membuka pelatihan, Jayadi mengharapkan agar ada konten khusus semisal yang ada di media online, memberitakan hal-hal positif tentang perempuan.
“Saya berharap ada konten khusus yang ada di media online untuk memberitakan tentang hal positif untuk para perempuan, sehingga bisa menginspirasi jangan hanya memberitakan berita fulgar tentang wanita,” tandasnya.
Sementara salah satu pemateri pelatihan Jurnalis Sensitif Gender, Julianto Asis yang juga praktisi dan dosen hukum di Mamuju, berharap agar pemerintah bisa menghadirkan atau mendorong adanya LSM Perlindungan anak dan perempuan.
“Kita berharap agar pemerintah hadir untuk bisa mendorong aktifis Perlindungan anak dan perempuan seperti LSM untuk konsen terhadap perlindungan terhadap anak dan perempuan,” jelas Julianto.
Sedangkan ketua AMSI Sulbar, Anhar, berharap agar para wartawan jika menulis berita baik masalah gender ataupun lainnya, agar judul berita sesuai isinya, jangan sampai membuat berita tidak sesuai judul.
“Jangan sampai kawan-kawan membuat berita judulnya wow namun isinya biasa-biasa saja, begitupun judulnya biasa-biasa namun isi beritanya menyalahi kode etik Jurnalistik,” himbau Anwar. (haslan)