Penyebab Disdik Tak capai Target PAD
Target pendapatan asli daerah (PAD) di Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Majene diprediksi tidak akan terealisasi 100 persen. Kepala Dinas Pendidikan menuding dewan pendidikan sebagai salah satu lembaga yang menjadi penyebab.
PAD Disdik hanya bersumber dari dua pendapatan yakni Aula SMK Negeri 2 Majene dan Aula Sanggar Kegiatan Belajar (SKB). Kedua aula tersebut dipersewakan secara umum. Nilai target pendapatan dari dua aula ini diproyeksi sebesar Rp. 30 juta, namun hingga pertengahan triwulan ke III baru terealisasi 40 persen atau sekitar Rp.12juta.
Pemakai jasa persewaan gedung yang diharapkan adalah dari lembaga pemerintah yang maupun umum. Hampir setiap lembaga memiliki kegiatan pelatihan maupun berupa pertemuan lainnya. Tapi faktanya, lembaga-lembaga tersebut lebih memilih menggunakan aula di hotel-hotel atau wisma.
Dewan Pendidikan termasuk salah satu lembaga yang disayangkan karena menyelenggarakan kegiatannya di luar dua aula tadi. Padahal lembaga ini diharapkan menjadi contoh karena sekaitan dengan fungsinya yang berkaitan erat dengan Disdik, yakni memajukan pendidikan.
"Seharusnya setiap pelatihan yang diselenggarakan lembaga pemerintah menggunakan aula SMKN 2 atau SKB, tapi ternyata mereka memilih aula di tempat lain, termasuk Dewan Pendidikan. Inilah mengapa PAD kami terancam tidak memenuhi target," kata Abdul Hamid Haris, Kepala Disdik Kab Majene beberapa waktu lalu dalam agenda rapat dengan komisi II DPRD Majene.
Ketua Komisi II yang juga ketua Dewan Pendidikan, Muhammad Rusbi Hamid mengakui kegiatannya sebanyak dua kali dilaksanakan di aula bukan milik Disdik. Dia berkilah bahwa yang mengurus tempat pelaksanaan pertemuan adalah sekretariat.
Rusbi pun meminta maaf dan berjanji untuk pertemuan berikutnya akan digelar di salah satu dari dua aula milik disdik tersebut.
"Dalam hal ini Saya meminta maaf. Tapi yang mengurus tempat adalah sekretariat, namun saya bisa memberi masukan. Andai saya di tegur lebih awal maka penyelenggaraan kali kedua sudah di aula milik Disdik," sesal Rusbi dengan senyumannya.
Anggota Komisi II, Tandi meminta kepala Disdik agar turut menghidupkan kegiatan di aulanya dan menyiapkan fasilitas yang memadai.
"Pak kadis kan bisa meminta kepada penyelenggara kegiatan di lingkup Disdik untuk melaksanakan kegiatannya di aula milik disdik. Kalau dia tidak mau, jangan kasih kegiatan, berikan ke orang lain yang mau," tandas Tandi.(rizaldy)