Kadispora Sulbar Muhammad Hamzih saat ditemui awak media, Selasa (2/8).
Mamuju, mandarnews.com – Terkait kontroversi pergantian anggota pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) tingkat nasional utusan Sulawesi Barat (Sulbar), Aliansi Pemerhati Keadilan Generasi Muda Sulbar melakukan aksi unjuk rasa di halaman Kantor Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) dengan salah satu tuntutannya agar Kepala Dispora Sulbar Muhammad Hamzih mengundurkan diri dari jabatannya, Senin (2/8).
Menanggapi aksi demo tersebut, Hamzih mengaku siap dicopot tapi tidak untuk mengundurkan diri.
“Saya siap dicopot juga siap berurusan dengan hukum, tapi soal pencopotan kan ada prosedur yang mengatur,” ujar Hamzih.
Saat ditanya oleh awak media tentang aksi mahasiswa yang menuntut pengunduran dirinya, Hamzih seakan ingin mengalihkan pembicaraan.
Aksi mahasiswa ini dilatarbelakangi permasalahan tentang dua utusan Sulbar, yaitu Dodi Krisna Putra dan Kristina yang dinyatakan positif Covid-19 yang menyebabkan keduanya tidak jadi diberangkatkan untuk bergabung dengan pasukan Paskibraka nasional di Jakarta.
Perwakilan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Sulbar Lintang Purba Jaya menjelaskan bahwa mereka hanya melakukan pengujian yang hasil swabnya yang diserahkan oleh pihak kesehatan, bukan turun langsung melakukan swab.
“Kami dari BPOM di Mamuju hanya melakukan pengujian yang telah diambil dari Puskesmas ataupun nakes. Jadi, kami tidak melakukan sampel swab sendiri dan data semuanya kami ambil dari Dinas Kesehatan,” pungkas Lintang. (hslan)
Editor: Putra, Ilma Amelia