
Komunitas, sanggar seni, dan organisasi di Polman menyampaikan terima kasih kepada Kemensos RI yang telah memberikan bantuan.
Polman, mandarnews.com – Mengusung tema “Bantuan Kearifan Lokal Penguatan Ekonomi dalam Rangka Mencegah Konflik Sosial dan Penyebaran Paham Radikalisme”, Kementerian Sosial (Kemensos) Republik Indonesia mengucurkan dana bantuan ke komunitas, sanggar seni, dan organisasi di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), Senin (22/12).
Salah satu sanggar seni yang mendapatkan bantuan adalah Komunitas Kreasi Polman. Bantuan diberikan yang sebesar Rp50.000.000,- digunakan untuk pengadaan alat musik tradisional Mandar dan kostum adat penari dan pemusik sebagai bentuk pelestarian budaya Sulbar.
Tak hanya itu, Komunitas Kreasi juga memanfaatkan bantuan tersebut untuk kegiatan penguatan ekonomi berupa pengadaan alat sablon sebagai pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19.
Ma’ruf Ashart sebagai penggagas Komunitas Kreasi sangat mengapresiasi bantuan dari Kemensos.
Menurut Ma’ruf, bantuan ini dapat membangkitkan semangat pemuda dalam membangun kearifan lokal dan membangun ekonomi mandiri di kalangan pemuda dan masyarakat
“Kami dari Komunitas Kreasi mengucapkan terima kasih kepada pihak Kementerian Sosial RI atas bantuan dana yang diberikan di komunitas kami. Kami berharap bantuan ini bisa kami gunakan untuk pelestarian budaya dan sebagai penguatan ekonomi, terkhusus kepada anggota komunitas,” tutur Ma’ruf di Batu Bendera Matakali.
Ma’ruf berharap, kedepan pemuda dapat menjadi garda terdepan dalam menghadapi krisis-krisis yang akan mendatang.
Lurah Matakali M. Yusuf S.H yang turut hadir menyampaikan, ini adalah bentuk apresiasi Pemerintah Kabupaten Polman kepada generasi muda untuk terus berkarya.
Slogan “Polman Jago” dari Bupati Polman H. Andi Ibrahim Masdar harus teraktual dan dinikmati oleh semua masyarakat Polman, termasuk generasi muda sebagai pemegang estafet kedepan.
“Tidak boleh ada yang dibeda-bedakan, semua harus diberdayakan, pesan Bapak Bupati,” kata Yusuf.
Ia pun mewanti-wanti kepada Komunitas Kreasi untuk tidak menyalahgunakan bantuan tersebut.
“Sebagai lurah di Matakali Bapak berpesan, jangan ada anak-anakku yang nakal dengan dana ini karena nanti akan dicek apakah sesuai dengan penggunaannya,” tutup Yusuf.
(Mutawakkir/rls)
Editor: Ilma Amelia