Koordinator Daerah BEM Nusantara Sulawesi Barat, Algifari.
Mamasa, mandarnews.com – Aliansi BEM Nusantara Sulawesi Barat menyambut hangat kedatangan Presiden Republik Indonesia (RI) Jokowi dalam rangka kunjungan kerja di Sulawesi Barat.
Jokowi rencananya akan melakukan kunjungan ke tiga kabupaten di Sulbar tepatnya di Kabupaten Mamuju, Mamasa, dan Polman, Senin (22/4/24).
Merespon kedatangan Jokowi, Koordinator Daerah BEM Nusantara Sulawesi Barat Algifari, menyambut hangat kedatangan Presiden.
“Terlepas dari kontroversi kepemimpinan Jokowi selaku Presiden, kita harusnya menyambut hangat kedatangan Presiden Jokowi sebagai respon untuk memberikan sinyal positif mengadu keresahan terkait semua masalah yang ada di Sulawesi Barat,” bebernya.
“Di Kab. Mamasa misalnya gaji tenaga kesehatan yang tidak terbayarkan dan DAK tidak terbayarakan, gaji tenaga kontrak tidak terbayarkan, Tukin PNS Madrasah di Mamasa dan Pasangakayu tidak dibayarkan sejak 2015-2018 dan kabupaten lainnya di Sulawesi Barat dengan berbagai masalahnya,” ujar Algifari kembali.
Dalam kunjungan kerja, Jokowi dikabarkan juga akan membawa proyek strategis berbasis dan APBN.
“Kunjungan kerja Presiden Jokowi di Sulawesi barat akan meresmikan hasil pembangunan bernilai hampir 1 triliun, juga yang sedang berjalan proyek bendungan Budong-budong di Mateng senilai 1,3 triliun.
Dan dikabarkan juga program Inpres jalan daerah tahap 1 untuk Sulbar senilai 250 milyaran. Inilah proyek strategis yang kita harapkan bersama membawa percepatan pembanguna di Sulawesi Barat untuk kita kawal bersama-sama.
“Namun kita tidak boleh menafikkan terhadap gelombang massa yang antusias untuk meyambut Jokowi dengan segala ekspresinya selagi tidak menimbulkan kekisruhan, mereka hanya ingin menyampaikan aspirasinya sebagai warga negara khususnya warga Sulawesi Barat di berbagai daerah masing-masing,” ujar Demisioner Ketua BEM STIKES tersebut.
Algifari berharap atas kunjungan Jokowi mampu meretas segala permasalahan dan membangun komitmen jelas demi kemajuan di Sulawesi Barat.
Ia juga berharap kepada pemerintah provinsi sampai kabupaten dan pihak pengamanan TNI dan Polda Sulbar untuk memberikan ruang kepada masyarakat dan mahasiswa untuk menyampaikan aspirasinya langsung kepada Presiden Jokowi RI.
(Mutawakkir/rls)