
Kasat Reskrim Polres Majene, Iptu Benedict Jaya.
Majene, mandarnews.com – Warga Lingkungan Garogo Kelurahan Baru, Kecamatan Banggae, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar), digegerkan penemuan mayat seorang lelaki yang diduga korban bunuh diri, Kamis (24/2) pagi.
Korban diketahui bernama Andri (25) warga Garogo. Ia ditemukan warga dalam keadaan tak bernyawa di bawah kolong rumah neneknya sebagai lokasi diduga mengakhiri hidupnya dengan leher terlilit daster.
Banyak cerita yang beredar di masyarakat, namun diduga kuat korban bunuh diri karena stres memikirkan kondisi motor yang dipinjam dari temannya.
Motor tersebutĀ hancur akibat kecelakaan, Kamis (24/2) dini hari sekira 02:15 Wita yang diduga dikendarai oleh teman lainnya dan motor tersebut dipinjam dari tangan korban.
Hal itulah yang diduga kuat motif korban untuk mengakhiri hidupnya.
Sementara itu, Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Kepolisian Resor (Polres) Majene Iptu Benedict Jaya yang mendapat informasi penemuan mayat tersebut mengirimkan tim langsung menuju ke tempat kejadian perkara (TKP).
Namun, saat tiba di TKP, tim kesulitan karena jasad korban sudah dievakuasi dari kolong rumah ke atas rumah nenek korban untuk disemayamkan.
Saat ditemukan warga, didapati ciri-ciri ada bekas jeratan di leher korban menggunakan daster. Lidahnya menjulur dan mulut mengeluarkan busa.
Iptu Benedict menduga, busa yang keluar dari mulut korban merupakan efek dari hasil meminum minuman keras dan mengonsumsi obat terlarang.
“Apalagi menurut pengakuan adik korban, korban sering meminum minuman keras dan mengonsumsi obat terlarang,” jelas Iptu Benedict, Kamis (24/2).
Busa itulah yang diduga efek dari hasil korban meminum minuman keras dan mengonsumsi obat terlarang di malam saat pagi harinya korban ditemukan tidak bernyawa.
“Sehingga diduga korban bunuh diri ada kaitannya dengan kebiasaan buruk korban dan masih pengaruh obat terlarang yang biasa dikonsumsi, selain memang dari tekanan pikiran karena rasa tanggung jawab,” tandas Iptu Benedict.
Sementara itu, pihak keluarga menolak jenazah korban diotopsi. Jenazah korban pun telah dimakamkan di tempat pemakaman umum di lingkungan tersebut. (Mutawakkir Saputra)
Editor: Ilma Amelia