Ki-ka Berdiri di depan, Ka KPPN, Sekda Majene, Bupati Majene, Ka Pengadilan Agama Majene, dan Panitera Pengadilan Agama Majene
UPACARA. Ki-ka Berdiri di depan: Ka KPPN, Sekda Majene, Bupati Majene, Ka Pengadilan Agama Majene, dan Panitera Pengadilan Agama Majene
Majene, mandarnews.com – Ada hal istimewa dalam upacara bendera Senin (28/01) di halaman Kantor Bupati Majene. Dua pimpinan instansi vertikal turut dalam pelaksanaan upacara rutin yang digelar Pemkab Majene.
Dua pimpinan itu adalah Kepala Kantor Pengadilan Agama Majene Dewiati, SH., MH., dan Kepala Kantor Pelayaan Perbendaharaan Negara (KPPN) Majene Muhammad Sidkon, SE.MIB.
Sebelum pelaksanaan upacara, didahului penandatangan Memorandum of Undesrstanding (MoU) antara Pemkab Majene dengan Pengadilan Agama Majene. Serta penandatangan fakta integritas antara Pemkab Majene dan KPPN Majene. Pemkab Majene juga menerima penghargaan dalam rangkaian upacara ini dari KPPN Majene yang diserahkan langsung Ka KPPN kepada Bupati Majene.
Bupati Majene DR Fahmi Massiara MH dalam sambutannya, menyatakan rasa syukur atas apresiasi dari dua instansi vertikal itu.
Berita Terkait : https://mandarnews.com/2018/12/03/fahmi-kalau-dirusak-asn-tidak-dapat-tpp/
Sementara kepada pegawai Pemkab Majene, Bupati berharapa agar disiplin dalam mengikuti upacara karena pelaksanaan upacara adalah momentum yang bisa membangun diri, integritas dan kepiawaian kepada seseorang.
“Saya selalu menghimbau saudara, mulai staf hingga pimpinan, perlihatkan diri anda yang baik, jangan yang tidak baik. Kalau tidak baik, bukan saya yang lihat tapi orang lain lapor ke saya,” seru DR. Fahmi Massiara.
DR Fahmi juga menghimbau agar pegawai Pemkab Majene meninggalkan paradigma lama dan menggunakan paradigma baru.
“Kita sudah masuk paradigma baru yaitu rajin, kinerja bagus, ditanggun TPP (Tunjangan Perbaikan Penghasilan). Paradigma lama banyak gosip gosip, curhat curhat, tidak ada lagi. Kita sudah ubah sistim,” kata DR Fahmi Massiara.
Ia juga menyeru agar para pimpinan tidak perlu marah jika ada bawahannya datang terlambat.
“Kalau terlambat tidak perlu marah. Biar dia terlambat nanti dipotong TPPnya,” tandasnya.
TPP adalah tunjangan yang diberikan kepada pegawai berlandaskan kinerja. Pemkab Majene telah menerapkan finger print yang akan memantau kinerja pegawainya. Dalam waktu dekat, ungkap DR Fahmi, pengelola TPP akan mendatangi setiap OPD untuk mengajari pegawai di instansi masing-masing.
Penulis : Rizaldy
