“Kami tidak punya cukup biaya untuk CAT. 10 juta hanya untuk ruangan, belum kami harus memilih operator dan lain seterusnya. Cuma Pasangkayu yang melakukan CAT dari empat kabupaten. Pengalaman seleksi kemarin, itu butuh biaya dan butuh tenaga operator, apalagi kami tidak punya dana untuk hal itu,” ucap Arsalin.
Ia menjelaskan alasan lainnya tidak melakukan CAT, karena dari delapan kecamatan di Majene, tidak semuanya dapat diakses dengan baik dan mudah oleh listrik, jaringan, dan jalanan itu sendiri. Arsalin berharap, hal ini juga menjadi masukan buat DPRD Provinsi nantinya.
“Kami mengerti atas tidak terpenuhinya semua permintaan kami. Kami di KPU maklumi itu, makanya kami di KPU sangat hati-hati dalam penggunaan dana,” tutur Arsalin.
Ia berharap, Pilkada serentak 2020 nantinya berjalan dengan baik dan sukses dan bisa melahirkan pemimpin yang diharapkan oleh rakyat. (Putra)
Editor: Ilma Amelia