Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) untuk menyusun Rencana Kerja Perangkat Daerah (RKPD) tahun 2016 Kabupaten Majene di Aula Kecamatan Banggae Timur diminta kualitasnya lebih ditingkatkan.
Menurut Arwin B, Anggota DPRD Majene, perlu dikaji ulang menyangkut masalah penganggaran, Dana Alokasi Khusus (DAK) maupun Dana Alokasi Umum (DAU) yang harus diapresiasikan terhadap masyarakat karena merekalah pemiliknya.
"Banyak hal-hal yang perlu kita kaji bersama tentang hasil musrenbang, saya minta ini hasil musrenbang supaya bisa diprioritaskan, jangan sudah diusulkan baru ada oknum tertentu langsung mengganti, apa itu, kasian Majene, dan sampai sekarang APBD saya belum dapatkan, jangan ada oknum-oknum punya paket dan akhirnya terganggu hasil musrembang" tegas Arwin B dalam Musrenbang Kecamatan Banggae Timur.
Rifai, Wakil dari Dinas Pertanian dan Peternakan Majene menambahkan bahwa setiap pengusulan itu harus diperjelas dan ada kesesuaian tempat.
"Harus diperjelas yang tercantum dalam usulan, seperti usulan pupuk apa, bibit apa, dimana lokasinya kemudian yang lebih parah lagi usulan traktor dari Tande Timur, apa ada sawah di Tande Timur, jadi harus ada kesesuaian tempat sebelum mengusulkan," kata Rifai
Kepala Badan Pembangunan Daerah, Burhanuddin mengatakan bahwa musrenbang Majene dilakukan mulai dari desa dan kecamatan. Ia juga mengatakan, sebenarnya sedapat mungkin musrenbang dimulai sejak bulan Januari, namun terkendala biaya hingga molor sampai bulan Maret.
"Masih banyak yang harus kita perbaiki kedepan demi meningkatkan kualitas musrenbang kita," katanya.
Kita diamanatkan, lanjut dia, bahwa sumber utama usulan program kegiatan untuk menghindari kegiatan yang masuk pada usulan SKPD di luar hasil musrembang.
"Banyak tahun lalu kegiatan yang diluar musrenbang tiba-tiba muncul," tambahnya.
Busri K, Camat Banggae Timur juga berharap agar semoga inovasi dan kualitas musrenbang lebih ditingkatkan. (Irwan)