Proses edukasi terhadap para lansia.
Majene, mandarnews.com – Masyarakat Antifitnah Indonesia (Mafindo) Wilayah Sulawesi Barat menggellar Akademi Digital Lansia (ADL) di Aula Masjid Ilaikal Mashir Jalan Gatot Subroto Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, Minggu 11 Agustus 2024. Ratusan peserta dari pra lansia, lansia dan pendampingnya diedukasi cara mengindera hoaks.
“Ini edukasi bagi lansia agar bisa melihat atau mengindra hoaks. Cara ini juga dilakukan agar para lansia tidak jadi korban mau pun ikut menyebarkan hoaks. Termasuk diedukasi berbagai modus penipuan di dunia digital,” kata Korwil Mafindo Sulbar, Dedy Aswan.
Para peserta diharapkan berperan aktif dalam menyukseskan pelaksanaan Pilkada yang digelar secara serentak tahun 2024. Hal ini bisa dilakukan dengan memastikan diri masuk dalam daftar pemilih dan tidak ikut serta dalam menyebarkan hoaks demi mewujudkan Pilkada 2024 yang berlangsung damai.
Sementara itu, seorang peserta, Sofyan Idris mengapreasiasi ADL yang merupakan program Tular Nalar Mafindo ini. Para peserta berharap kegiatan serupa terus ditingkatkan sebagai upaya literasi digital bagi seluruh elemen masyarakat.
“Ini bagus, sangat positif sekali. Utamanya bagi lansia karena banyak sekali memang hoaks yang beredar dan tentunya butuh pemahaman. Kami berharap Mafindo teruslah bergerak mengedukasi masyarakat,” harap Sofyan.
Sementara itu, Tular Nalar merupakan program pelatihan literasi digital yang diinisiasi oleh MAFINDO dan didukung oleh Google.org, dengan Love Frankie sebagai mitra pelaksana. Ini muncul sebagai platform online pembelajaran utama yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengidentifikasi dan menyikapi hoaks melalui literasi digital dan pemikiran kritis.
Dikembangkan bekerja sama dengan Institut Kebudayaan dan Kemanusiaan MAARIF pada tahap awal, Tular Nalar telah mengalami pertumbuhan yang pesat dalam tiga tahun ini, dengan preferensi khusus untuk melibatkan first-time voters pre-lansia, dan lansia.
Mafindo adalah organisasi nirlaba yang didedikasikan untuk memerangi misinformasi dan hoaks. Berdiri pada tahun 2016, MAFINDO memiliki lebih dari 95.000 anggota online dan 1.000 sukarelawan. MAFINDO memiliki 20 kantor yang tersebar di seluruh Indonesia dan mencakup berbagai bidang, termasuk namun tidak terbatas pada pencegahan hoax, hoax busting, edukasi publik, seminar, lokakarya, advokasi, pengembangan teknologi anti-hoax, penelitian, dan keterlibatan sosial di tingkat akar rumput. (Ptr)