Mahasiswa di depan kampus sebelum menuju kantor DPRD
Polewali – Puluhan orang yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Agroteknologi Fakultas Ilmu Pertanian Universitas Al-Asy’ariah Mandar (Unasman) melaksanakan aksi damai dalam rangka menyambut Hari Pangan Sedunia, Selasa (16/10/2018).
Aksi damai ini dikawal dan diamankan oleh anggota Kepolisian Resor (Polres) Polewali Mandar di bawah pimpinan Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasat Lantas) Ajun Komisaris Polisi (AKP) Suhartono.
Pengawalan dan pengamanan dilakukan mulai dari Kampus Unasman Kelurahan Madatte sampai dengan Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Polewali Mandar di Kelurahan Takatidung Kecamatan Polewali.
Sebelum menuju Kantor DPRD, AKP Suhartono mengedukasi massa agar tertib berkendara di jalan.
“Kita mengajak massa untuk mengutamakan safety riding sehingga tidak menyebabkan kemacetan yang dapat berakibat mengganggu ketertiban lalu lintas,” ujar Kasat Lantas AKP Suhartono kepada mandarnews.com.
Di Kantor DPRD, Irwanto selaku Koordinator Lapangan aksi damai ini menyuarakan aspirasinya. Ia meminta pemerintah memprioritaskan komoditas pasar lokal tradisional serta memberdayakan petani pedesaan mengenai produksi pupuk organik.
“Berdasarkan Pasal 9 UU No. 18 Tahun 2012 tentang Pangan maka pemerintah harus memberikan akses penuh terhadap produksi pertanian hasil jerih payah petani guna mendukung kebutuhan rakyat, bukan pada kebutuhan pasar dan ekspor hanya menguntungkan perusahaan,” sebut Irwanto.
Irwanto juga mendesak diversifikasi pangan berdasarkan kearifan lokal dan meningkatkan mutu pangan. Selain itu, Bulog yang tepat sasaran harus direvitalisasi serta membentuk lembaga advokasi pertanian.
“Pemerintah harus mampu memberantas mafia pertanian sekaligus memberikan akses permodalan pada petani. Percepat layanan saprodi pertanian, laksanakan reformasi agraria, juga tingkatkan kualitas dan kuantitas petugas penyuluh pertanian,” lanjut Irwanto.
Tuntutan massa ditanggapi oleh Jamar Jasin Badu, salah satu anggota DPRD Polewali Mandar. Ia mengatakan akan menjadikan tuntutan tersebut sebagai bahan untuk dilanjutkan ke Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Polewali Mandar.
“Ini merupakan keinginan kita semua untuk memperhatikan petani, khususnya pada saat harga padi menurun. Oleh karena itu, saya harap tidak ada lagi penimbangan pada malam hari karena disinyalir terjadi kecurangan,” tukas politisi yang akrab disapa JJB ini.
JJB menambahkan, semoga ke depan mahasiswa pertanian lewat Komisi II dapat membentuk lembaga khusus untuk pertanian dalam rangka mengayomi petani.
“Jangan segan-segan menyampaikan aspirasi ke Kantor DPRD apabila menemukan kelompok tani yang tidak dilayani,” kata JJB.
Setelah menyampaikan aspirasinya, massa akhirnya membubarkan diri dengan tertib.
Reporter : Ilma Amelia