Kadisdikpora Majene, Ir. Iskandar.
Majene, mandarnews.com – Kabupaten Majene menjadi satu – satunya kabupaten di Sulawesi Barat (Sulbar) yang ditunjuk sebagai penyelenggara sekolah penggerak.
Sekolah penggerak adalah program kolaborasi antara Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan pemerintah daerah yang diharapkan dapat mempercepat peningkatan mutu pendidikan di daerah, utamanya di tengah pandemi Covid-19 saat ini.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan dan Pemuda Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Majene Ir. Iskandar, penetapan Majene sebagai penyelenggara sekolah penggerak di Sulbar tidak lepas dari keseriusan Pemerintah Kabupaten Majene dalam melaksanakan pendidikan.
“Jadi, selain memang komitmen yang baik dari Pemda yang diawali dengan adanya kerja sama (MoU) kesepahaman bersama antara Kemendikbud dengan bupati tentang kesiapan penyelenggaraan sekolah penggerak, juga mengingat Majene adalah kabupaten di Sulbar yang menjadi pusat pelayanan pendidikan,” jelas Iskandar saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (15/4).
Iskandar menyampaikan, program sekolah penggerak ini adalah satu program yang holistik, mulai dari sumber daya manusia (SDM) proses pembelajaran, perencanaan belajar, penggunaan teknologi, dan juga pendampingan pemerintah daerah.
“Seluruh jenjang pendidikan ditetapkan sebagai sekolah penggerak. Di Sulbar, mulai PAUD, SD, SMP, SMA, SMK, serta Sekolah Luar Biasa (SLB) semua di Majene dilaksanakan,” tandas Iskandar.
Sekolah penggerak ini, lanjutnya, akan dibina selama kurang lebih tiga tahun oleh Kemendikbud dengan pendampingan Pemkab, setelah itu
melanjutkan upaya transformasi secara mandiri.
“Ini memang dituntut agar bagaimana menciptakan sumber daya manusia mulai dari kepala sekolah, pengawas dan pemangku kepentingan yang ada di lingkungan sekolah. Sekolah penggerak mengelola sekolah dengan merancang operasional berbasis data yang ujung-ujungnya nanti tercipta digitalisasi sekolah di sekolah penggerak,” ungkap Iskandar.
Untuk Majene, tambahnya, sasarannya 3 PAUD, 10 SD, 5 SMP, 2 SMA, 2 SMK, dan 2 SLB. Sementara dalam pelaksanaan seleksi nanti penetapannya pada bulan Mei.
“Saat ini semua kepala sekolah ikut seleksi dan penyeleksiannya nanti melalui asesmen menggunakan link Kemendikbud lewat dalam jaringan. Jadi, digali kemampuan masing-masing guru serta pihak sekolah dan saat ini masih berjalan,” ujar Iskandar.
Ia pun berharap, terbentuknya sekolah penggerak di Majene dapat menjadi replikasi bagi sekolah lainnya, tidak hanya untuk lingkup Majene tapi juga di seluruh kabupaten yang ada di Sulbar sehingga penyelenggaraan pendidikan dapat berjalan lancar kembali.
(Mutawakkir Saputra)
Editor: Ilma Amelia