Pengemudi yang satu ini hanya mengendurkan gas setelah sangat dekat ke portal dan anehnya portal otomatis terbuka. Sekelebat saya teringat dengan tiga kalimat terakhir yang diucapkan pengemudi pertama.
“Inilah jawabannya,” gumamku.
“Bang, saya tengok anda tidak pakai TnG (touch n go) tak pula pakai Smart Tag, kenapa portal tol bisa terbuka,” tanyaku penasaran.
Si pengemudi pun menjelaskan bahwa yang ia gunakan adalah RFID yang hanya berupa stiker yang ditempel di kaca depan mobilnya.
Namun ia tak mampu menjelaskan lebih detil karena alat itu belum lama digunakan. Ia hanya menjelaskan bagaimana cara mendapatkannya. Mereka yang mau pakai RFID hanya mengisi borang/formulir yang bisa diperolehnya melalui email, lalu menyepakati janji untuk waktu pemasangan. Biayanya gratis.
Saya amati stiker RFID yang menempel di kaca mobil. Bentuknya hanya berupa skema jalur elektronika. Ukuran stiker pun kecil, sekira 3 cm x 10 cm.
Penasaran dengan RFID itu, saya pun membuka google. Di google kutemukan, RFID (Radio Frequency Identification) atau Pengenal Frekuensi Radio adalah sebuah metode identifikasi dengan menggunakan sarana yang disebut label RFID atau transponder untuk menyimpan dan mengambil data jarak jauh.
Label RFID adalah sebuah benda yang bisa dipasang atau dimasukkan di dalam sebuah produk, hewan atau bahkan manusia dengan tujuan untuk identifikasi menggunakan gelombang radio. Label RFID berisi informasi yang disimpan secara elektronik dan dapat dibaca hingga beberapa meter jauhnya. Sistem pembaca RFID tidak memerlukan kontak langsung seperti sistem pembaca barcode.
Label RFID terdiri atas mikrochip silikon dan antena. Beberapa ukuran label RFID dapat mendekati ukuran sekecil butir beras.
Jadi, cara membuka portal gerbang tol di Makassar dengan di Kuala Lumpur Malaysia berbeda dua tingkatan. Di Makassar masih menggunakan kartu e-toll dengan sistem touch n go (bersentuhan langsung dengan cara menempel kartu) sementara di Malaysia sudah tidak perlu bersentuhan langsung. Yakni dengan Smart Tag yang sudah lama digunakan di Malaysia dan dengan RFID yang baru diperkenalkan bulan September 2019. Malaysia merupakan pengguna pertama setelah Amerika Serikat, Argentina, dan Taiwan. Dan saya sudah menikmati pengunaan Smart Tag dan RFID di Malaysia.(*)