ASN di Mamasa menjalani uji kompetensi
MAMASA, mandarnews.com – Pemerintah Kabupaten Mamasa dalam hal ini Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) gelar Uji kompetensi Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Kegiatan tersebut bukan suatu syarat untuk pegawai menduduki suatu jebatan namun kegiatan tersebut untuk melihat potensi yang dimiliki oleh pejabat struktural Kabupaten Mamasa.
Kata Kepala Bidang Mutasi dan Promosi, Antho Djabbar Rabu (27/2), pelaksanannya dibagi dua gelombang yakni, gelombang pertama Esalon 4 di Dinas Kabupaten dilaksanakan selama Tanggal 26 februari sampai 1 Maret.
Sedangkan gelombang kedua, eselon 3 bersamaan dengan eselon 4 yang ada di lingkup kecamatan dan kelurahan setelah pelaksanaan uji kompetensi yang saat ini dilaksanakan.
Pihaknya menerangkan, dalam kegiatan itu bekerja sama dengan Universitas Negeri Makassar sebagai Tim Assesor. Kegiatan tersebut, kata Kabid, hanya diikuti oleh pegawai struktural dan dilaksanakan di SMA Negeri 1 Mengenai lulus tidak lulus pihaknya tidak mengetahui namun itu adalah kebijakan pimpinan (Bupati).
Menanggapi hal tersebut Ketua Pusat Layanan Fisikologi Fakultas Fisikoligi Universitan Negeri Makasaar, Dian Novita. S
Pihaknya melaksanakan uji kompetensi tersebut untuk mengetahui potensi-potensi yang dimiliki oleh pegawai.
“Asesmen ini adalah untuk memetakan satu pegawai baik potensinya maupun kualitas dari masing-masing SDM (Sumber Daya Manusia) pegawai,” ungkapnya.
Dian menjelaskan, lewat uji kompetensi ini pegawai dapat ditempatkan dalam suatu posisi sesuai dengan potensi dan kemampuan yang dimiliki sesuai dengan data yang kami kumpulkan melalui uji kompetensi tersebut.
Hasil uji kompetensi akan diserahkan pihaknya kepada bupati dalam waktu yang telah disepakati yakni dalam kurun waktu 2 bulan. Uji kompetensi ini tidak diistilahkan lolos atau tidak lolos tetapi memetakan.
Peserta yang ikut kegiatan tersebut sebanyak 729 peserta yang dijadwalkan ikut pada gelompang pertama dan gelombang kedua. Sehingga Pemerintah Daerah jika melakukan pengambilan keputusan menjadi mudah karena telah ada pemetaan data pegawai. Metode yang digunakan yaitu metode tertulis dan metode wawancara dan analisis kasus. (MG-2/)