
DCIM100MEDIADJI_0156.JPG
Pemecah Ombak. Sedimentasi di garis pantai muncul setelah pemecah ombak dibangun di Pantai Mampie Desa Galeso Kecamatan Wonomulyo Polman, Sulbar. Foto : Muhammad Ridwan Alimuddin.
Polewali Mandar, mandarnews.com – Muhammad Ridwan Alimuddin, salah satu peneliti maritim melakukan sesi pengambilan gambar udara di Pantai Mampie Desa Galeso Kecamatan Wonomulyo Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar).
Pria asal Desa Pambusuang Kecamatan Balanipa, Polman itu ke Mampie setelah dapat informasi dari Ketua Sahabat Penyu, Yusri terkait manfaat pemecah ombak setelah dibangun.
- Baca kumpulan berita : Pantai Mampie
Selama ini, Yusri getol menyuarakan agar pemerintah membangun pemecah ombak, bukan tanggul demi pelestarian penyu dan mencegah abrasi. Saat pengambilan gambar, Ridwan menemukan bukti nyata dan signifikan setelah pemecah ombak itu dibangun.
“Yakni sedimentasi di garis pantai, persis di belakang pemecah ombak. Jika menggunakan pemecah ombak di pantai yang abrasi, maka pantai yang tadinya abrasi akan pulih. Tidak hanya pulih, tapi malah bertambah ke arah laut garis pantainya,” kata Ridwan, Kamis 15 Februari 2018.
Hanya saja, kata Ridwan, pemecah ombak di Mampie hanya beberapa puluh meter saja dari sekian ratus meter yang dibutuhkan.
Meski demikian, tak jauh dari pemecah ombak terdapat tanggul yang dinilai penyebab abrasi parah di Mampie. Ridwan mengatakan, gelombang yang menghantam tanggul tersebut diduga jadi penyebab utama abrasi.
“Niatnya sih baik, untuk menanggulangi abrasi. Tapi yang terjadi adalah tanggul itu menyebabkan abrasi di kedua sisi atau ujung tanggul. Mengapa diduga demikian, sebab abrasi parah terjadi setelah ada tanggul itu dibangun,” ungkap Ridwan.
“Memang sih ada faktor lain yang juga bisa menyebabkan abrasi, tapi kalau dari ilmu kelautan, pembangunan tanggul yang asal-asalan itu bisa menyebabkan abrasi di pantai di dekatnya. Melihat contoh atau yang terjadi di Mampie,” lanjutnya.
Ridwan berharap, manfaat pemecah ombak di Mampie membuka mata pemerintah untuk tidak membangun tanggul mengatasi abrasi. Melainkan pemecah ombak yang dinilai ramah lingkungan, menjaga habitat penyu dan bisa melindungi Sandeq dari kepunahan. (Irwan Fals)