
“Salah satu capaian penting di ASEAN terkait penyandang disabilitas adalah disahkannya ASEAN Enabing Masterplan 2025: Mainstreaming the Rights of Persons with Disabilities pada tahun 2018”, ujat Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN, Duta Besar Jose Tavares.
Sementara Ketua Umum PPDI, Gufroni Sakaril menyampaikan, pemenang kompetisi mengusung sub-tema penghilangan stigma dan diskriminasi terhadap penyandang disabilitas.
“Sub tema ini adalah satu dari tiga isu prioritas yang dirumuskan oleh PPDI bersama dengan organisasi-organisasi penyandang disabilitas dalam sebuah lokakarya yang dilaksanakan pada bulan Maret 2019,” kata Gufroni.
Ia menjelaskan, kedua isu prioritas lainnya adalah perlindungan hukum bagi penyandang disabilitas dan perlindungan hak penyandang disabilitas atas ketenagakerjaan.
Berdasarkan penilaian dewan juri yang terdiri dari Direktur Kerja Sama Sosial Budaya ASEAN Kemenlu RI, perwakilan dari Kementerian Sosial, PPDI, AICHR, Eagle Institute Indonesia, ATVI dan IFES, kompetisi film pendek ini dimenangkan oleh film berjudul “Dia” karya Chahya Rafika Sity dari Bekasi untuk juara pertama, “Percaya” karya Muhammad Rasul dari Bulukumba untuk juara ke-2, dan “Mata Hati” karya Naufal Rifqi Widaad dari Pekanbaru untuk juara ke-3 dari 41 film pendek peserta kompetisi.
Terpilih juga film berjudul “Koma” sebagai pemenang favorit dengan jumlah like dan love terbanyak di media sosial PPDI dari tanggal 29 November hingga 16 Desember 2019. (rilis Kemenlu)
Editor: Ilma Amelia