
Diskusi Kepemudaan oleh IM3I bersama KPU dan Bawaslu Majene.
Majene, mandarnews.com – Ikatan Mahasiswa Mandar Majene Indonesia (IM3I) melaksanakan Diskusi Kepemudaan bersama Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Majene, Selasa (28/5) malam, di warung kopi Neo Alternatife.
Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Ketua KPU dan Ketua Bawaslu Majene, Munawir Ridwan dan Syofian Ali sebagai narasumber.
Diskusi Kepemudaan yang dilaksanakan menyambut Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 ini membahas tentang sejauh mana peran pemuda dalam menyukseskan perhelatan tersebut.
Sebelum memulai lebih jauh, Ketua Bawaslu Majene Syofian Ali menjelaskan tentang tiga lembaga sebagai penyelenggara pemilu, yakni KPU, Bawaslu, dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP). Dimana ketiganya memiliki peran dan tugas masing-masing.
Lalu, sejauh mana peran pemuda dalam menyukseskan Pilkada dan kapan pemuda bisa berperan?
Syofian mengatakan, untuk divisi pengawasan, pemuda dapat mengambil peran dengan memberikan pendidikan politik kepada masyarakat sebagai peserta untuk memastikan jalannya pemilu sesuai dengan regulasi.
Hal lain yang dapat dilakukan oleh pemuda saat ini adalah ikut langsung sebagai penyelenggara pemilu melalui keterlibatan sebagai tenaga ad-hoc.
“Saat ini proses rekruitmen tenaga ad-hoc tengah berjalan. Sebagai pemuda, kita bisa ikut langsung terlibat sebagai pengawas Pemilu dengan menjadi penyelenggara pemilu,” ujar Syofian.
Lebih jauh Syofian juga menjelaskan, pengawasan pemilu adalah kegiatan mengamati, mengkaji, memeriksa, dan menilai proses penyelenggaraan pemilu sesuai peraturan perundang- undangan. Dari pengawasan itulah dilakukan pencegahan dan penindakan.
“Pemuda, selain dapat memberikan pendidikan politik, secara umum sebagai peserta pemilu juga dapat melaporkan tiap-tiap temuan atau pelanggaran pada tahap apapun selama syarat formil dan materil cukup,” kata Syofian.
Sementara itu, Ketua KPU Majene Munawir Ridwan memberikan apresiasi atas adanya kegiatan ini.
“Apa yang dilakukan pemuda saat ini sangat positif, mencari tahu angle atau sudut tentang peran pemuda dalam menyukseskan Pilkada 2024,” sebut Munawir.
Klop dengan yang sebelumnya disampaikan oleh Ketua Bawaslu Majene, Munawir juga menyampaikan bahwa pemuda dapat berperan langsung dalam menyukseskan Pilkada sebagai bagian dari penyelenggara atau menjadi peserta pemilu, cerdas memilih, dan senantiasa memberikan pendidikan politik pada masyarakat.
Munawir memaparkan, dari data yang ada di Majene khususnya, pemilih muda usia 17 sampai dengan 40 tahun sebanyak 50 persen lebih. Ini menandakan bahwa potensi mewarnai Pilkada, bahkan menjadi penentu arah sangat besar potensinya bagi pemilih muda.
“Itulah ketika kita sadar akan data seperti ini, maka tentu kita akan langsung action, melakukan kajian-kajian, pemikiran untuk mengambil peran di dalamnya. Apalagi ketika pemuda bisa terlibat langsung sebagai bagian penyelenggara Pemilu, itu akan menjadi nilai plus karena kekuatan dan pengetahuan seorang pemuda masih sangat baik,” ucap Munawir.
Dan, hal paling mudah bagi seorang pemuda untuk bisa berkontribusi menyukseskan Pilkada adalah dengan memastikan diri sudah terdaftar di dalam daftar pemilih tetap (DPT). (Mutawakkir Saputra)
Editor: Ilma Amelia