
Indonesia, sebagai negara yang terletak di daerah cincin api Pasifik, memiliki tingkat kerentanannya yang tinggi terhadap bencana alam, baik itu gempa bumi, tsunami, letusan gunung berapi, banjir, maupun kekeringan. Fenomena ini mengharuskan negara dan masyarakat untuk lebih proaktif dalam merancang kebijakan penanggulangan bencana yang efektif. Salah satu pendekatan yang kini semakin diakui adalah penerapan kebijakan penta helix, yang mengintegrasikan lima elemen utama: pemerintah, masyarakat, akademisi, dunia usaha, dan media. Implementasi penta helix diharapkan dapat memperkuat kerjasama antara semua pemangku kepentingan dalam mengurangi risiko bencana, khususnya dalam fase mitigasi.
Pada fase mitigasi bencana, yang berfokus pada upaya untuk mengurangi risiko dan dampak bencana di masa depan, peran serta masyarakat sangat penting. Oleh karena itu, kebijakan yang melibatkan masyarakat secara langsung dalam proses perencanaan dan pelaksanaan mitigasi akan sangat meningkatkan efektivitas penanggulangan bencana. Dalam konteks ini, tujuan dari policy brief ini adalah untuk membahas pentingnya integrasi antara pemerintah dan masyarakat dalam implementasi kebijakan penta helix pada mitigasi bencana.
Urgensi Penerapan Penta Helix dalam Mitigasi Bencana

Mahasiswa Program Doktor (S3) Kesehatan Masyarakat UNHAS
Mitigasi bencana adalah langkah penting yang dilakukan untuk mengurangi risiko dan dampak yang ditimbulkan oleh bencana. Upaya mitigasi meliputi pembangunan infrastruktur yang lebih tahan terhadap bencana, penyuluhan kepada masyarakat, serta penguatan kapasitas individu dan komunitas dalam menghadapi bencana. Kebijakan penta helix menekankan pentingnya kerjasama yang erat antara berbagai elemen masyarakat, termasuk pemerintah yang bertindak sebagai fasilitator kebijakan dan regulasi, masyarakat yang berperan sebagai pelaksana, akademisi yang memberikan penelitian dan data ilmiah, dunia usaha yang menyediakan sumber daya dan teknologi, serta media yang berfungsi sebagai alat penyebaran informasi.
- Pemerintah
Pemerintah memegang peranan penting dalam pembuatan kebijakan dan penyediaan anggaran untuk berbagai program mitigasi bencana. Namun, tanpa dukungan dan partisipasi aktif dari masyarakat, kebijakan yang diambil akan kurang efektif. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah untuk melibatkan masyarakat dalam tahap perencanaan dan implementasi kebijakan.
2. Masyarakat
Masyarakat memiliki pemahaman lokal yang mendalam mengenai potensi bencana yang ada di sekitarnya. Partisipasi masyarakat dalam mitigasi bencana sangat penting untuk memastikan keberlanjutan program-program yang telah dilaksanakan. Keterlibatan mereka dapat dimulai dari pendidikan tentang bahaya bencana hingga pelaksanaan rencana evakuasi.
3. Akademisi
Akademisi berperan dalam memberikan informasi berbasis penelitian yang dapat memperkaya kebijakan mitigasi bencana. Mereka dapat menghasilkan data yang akurat terkait potensi bencana dan solusi mitigasi yang inovatif, serta berperan dalam penyuluhan dan pelatihan kepada masyarakat.
4. Dunia Usaha
Sektor swasta juga memainkan peran yang sangat penting dalam mitigasi bencana, baik melalui penyediaan dana, teknologi, maupun produk-produk yang dapat digunakan dalam upaya mitigasi. Dunia usaha juga dapat bekerja sama dengan pemerintah dalam mendanai pembangunan infrastruktur yang lebih tahan terhadap bencana.
5. Media
Media memiliki peran strategis dalam mendidik masyarakat tentang pentingnya mitigasi bencana dan meningkatkan kesadaran akan risiko yang ada. Informasi yang akurat dan tepat waktu dapat membantu masyarakat untuk melakukan langkah-langkah preventif.
Integrasi Pemerintah dan Masyarakat dalam Implementasi Penta Helix
Integrasi pemerintah dengan masyarakat dalam kerangka penta helix dapat dilakukan melalui beberapa langkah strategis yang memastikan kedua pihak dapat saling berkolaborasi dengan efektif. Berikut adalah beberapa aspek penting dalam integrasi ini:
- Keterlibatan Masyarakat dalam Perencanaan dan Pengambilan Keputusan
Masyarakat sering kali menjadi pihak yang paling terdampak oleh bencana, sehingga penting untuk melibatkan mereka dalam perencanaan kebijakan mitigasi. Dengan melibatkan masyarakat sejak awal, kebijakan yang diterapkan akan lebih sesuai dengan kebutuhan lokal. Misalnya, dalam perencanaan pembangunan infrastruktur tahan bencana, masyarakat dapat memberikan input mengenai kondisi geografis dan sosial setempat yang mungkin belum tercatat dalam data formal.
2. Penyuluhan dan Pendidikan Masyarakat
Salah satu bentuk integrasi yang penting adalah melalui pendidikan dan penyuluhan mengenai mitigasi bencana. Pemerintah dapat bekerja sama dengan akademisi dan organisasi masyarakat sipil untuk menyelenggarakan pelatihan atau seminar tentang mitigasi bencana. Kegiatan ini akan meningkatkan kesadaran dan kemampuan masyarakat untuk bertindak preventif terhadap risiko bencana.
3. Pembangunan Infrastruktur yang Inklusif
Pemerintah dapat memfasilitasi pembangunan infrastruktur mitigasi bencana yang melibatkan masukan dari masyarakat, seperti pembangunan tanggul, saluran drainase, dan rumah yang tahan gempa. Integrasi masyarakat dalam pembangunan fisik ini sangat penting untuk memastikan keberlanjutannya. Selain itu, dunia usaha dapat turut serta dengan menyediakan teknologi dan bahan bangunan yang ramah lingkungan dan tahan bencana.
4. Penggunaan Teknologi untuk Meningkatkan Akses Informasi
Teknologi informasi yang disediakan oleh pemerintah atau dunia usaha dapat meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam mitigasi bencana. Misalnya, aplikasi berbasis mobile yang memberikan informasi mengenai potensi bencana atau jalur evakuasi bisa sangat membantu masyarakat dalam mempersiapkan diri.
5. Partisipasi Media dalam Penyebaran Informasi
Media memiliki peran penting dalam menyebarkan informasi terkait langkah-langkah mitigasi bencana dan kejadian-kejadian bencana yang terjadi. Kerjasama antara pemerintah, media, dan masyarakat akan memperkuat penyebaran informasi yang relevan dan tepat waktu.
Tantangan dalam Integrasi Pemerintah dan Masyarakat
Meskipun integrasi antara pemerintah dan masyarakat dalam penta helix memiliki banyak keuntungan, terdapat sejumlah tantangan yang perlu diatasi, di antaranya:
- Kurangnya Kesadaran dan Pemahaman Masyarakat
Masyarakat seringkali kurang memahami pentingnya mitigasi bencana, sehingga mereka cenderung mengabaikan langkah-langkah pencegahan. Oleh karena itu, peningkatan kapasitas melalui pendidikan dan kampanye sosial sangat dibutuhkan.
2. Keterbatasan Anggaran dan Sumber Daya
Salah satu kendala utama dalam implementasi kebijakan mitigasi adalah keterbatasan anggaran dan sumber daya. Dalam hal ini, kerjasama antara pemerintah dan dunia usaha menjadi penting untuk mencari sumber dana alternatif.
3. Koordinasi yang Lemah antara Pemangku Kepentingan
Tanpa adanya koordinasi yang baik antara pemerintah, masyarakat, dan pihak lainnya, kebijakan mitigasi bisa berjalan secara terpisah dan tidak efektif. Oleh karena itu, pembentukan forum koordinasi yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan sangat diperlukan.
Rekomendasi Kebijakan
Berdasarkan analisis di atas, terdapat beberapa rekomendasi kebijakan yang dapat diambil untuk meningkatkan integrasi pemerintah dan masyarakat dalam implementasi penta helix pada mitigasi bencana:
- Meningkatkan Keterlibatan Masyarakat dalam Proses Perencanaan Pemerintah perlu melibatkan masyarakat secara lebih aktif dalam setiap tahapan perencanaan mitigasi bencana melalui forum diskusi atau musyawarah masyarakat. Hal ini akan memastikan bahwa kebijakan yang diambil benar-benar mengakomodasi kebutuhan lokal.
- Memperkuat Pendidikan dan Penyuluhan kepada Masyarakat Kampanye edukasi mengenai mitigasi bencana perlu digalakkan di tingkat lokal. Pemerintah, bersama dengan akademisi dan lembaga swadaya masyarakat, dapat menyelenggarakan program pelatihan yang berbasis pada pengetahuan lokal.
- Mendorong Kerjasama antara Pemerintah dan Dunia Usaha Dunia usaha harus didorong untuk berinvestasi dalam teknologi mitigasi bencana dan membantu pendanaan proyek-proyek mitigasi yang berbasis pada penelitian ilmiah dan teknologi terbaru.
- Mengoptimalkan Peran Media dalam Penyuluhan dan Pemberitaan Pemerintah harus bekerja sama dengan media untuk menyebarkan informasi mitigasi bencana yang akurat dan tepat waktu. Media juga dapat membantu memonitor dan mengevaluasi efektivitas kebijakan yang diterapkan.
Penutup
Mitigasi bencana merupakan langkah yang sangat penting dalam mengurangi kerugian dan dampak yang ditimbulkan oleh bencana alam. Melalui penerapan kebijakan penta helix yang mengintegrasikan pemerintah dan masyarakat, serta semua pemangku kepentingan lainnya, mitigasi bencana dapat dilakukan dengan lebih efektif. Integrasi yang kuat antara pemerintah dan masyarakat dalam fase mitigasi bencana akan meningkatkan kesiapan dan ketahanan masyarakat dalam menghadapi bencana di masa depan.
Referensi
- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). (2020). “Kebijakan Penta Helix dalam Penanggulangan Bencana di Indonesia.” Jakarta: BNPB.
- Soesilo, H., & Santosa, B. (2021). “Meningkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Mitigasi Bencana.” Jurnal Kebijakan Publik, 19(3), 45-60.
- Prasetyo, A. (2022). “Kolaborasi antara Pemerintah dan Masyarakat dalam Penanggulangan Bencana Alam.” Jurnal Studi Bencana, 13(1), 25-39.
- Hadi, W., & Rahman, R. (2023). “Peran Akademisi dalam Kebijakan Mitigasi Bencana.” Jurnal Ilmu Lingkungan, 21(2), 111-124.
- Universitas Gadjah Mada. (2021). “Peta Risiko Bencana dan Pengaruhnya terhadap Mitigasi Berbasis Masyarakat.” Yogyakarta: UGM.