Mentan Amran saat pertemuan di Jepang. Sumber foto: pertanian.go.id
Niigata, mandarnews.com – Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman menegaskan pentingnya kesetaraan akses bagi petani kecil dalam pemanfaatan teknologi dan inovasi, terutama Information and Communication Technology (ICT).
Menurut Menteri Amran, langkah ini perlu dilakukan sebagai dukungan pada pembangunan sektor pertanian.
“Kemudian kita juga perlu perbaikan pada FVC (Food Value Chains) dalam rangka peningkatan efisensi dan mendorong kesejahteraan petani,” ujar Amran dalam paparannya di Pertemuan Tingkat Menteri Pertanian Negara G20 di Niigata, Jepang, Minggu (12/5/2019).
Menteri Amran menjelaskan, Forum G20 sudah seharusnya memberikan perhatian yang lebih besar kepada petani kecil dan generasi muda agar mereka mau terjun langsung ke sektor pertanian.
“Bagian ini adalah program strategis Pemerintah Indonesia dalam mengembangkan kewirausahaan pemuda tani,” kata Menteri Amran.
Ia menambahkan, anak muda dan digitalisasi perlu diperhatikan supaya sektor pertanian terus memiliki inovasi dalam rantai nilai pangan.
“Seluruh delegasi juga perlu berkolaborasi untuk mengatasi dampak perubahan iklim dan pencapaian SDGs dengan memperhatikan kesepakatan global pada Rencana Aksi United Nations Decade of Family Farming 2018-2028,” sebut Menteri Amran.
Dalam hal ini, tambahnya, Indonesia memberikan masukan untuk tetap memperhatikan kesetaraan isu fair trade negara-negara G20, terutama yang menyangkut pencapaian rantai nilai pangan.
“Beberapa usulan diantaranya berhasil masuk rumusan utama dalam deklarasi akhir yang dibacakan pada saat penutupan pertemuan,” ucap Menteri Amran.
Namun di sisi lain, Amran menyayangkan ketidakjelasan kesepakatan forum G20 dalam menyikapi Food Loss dan Food Waste. Pandangan ini rupanya mendapat respon baik dan dipaparkan lebih luas oleh banyak kalangan, termasuk dari Bank Dunia.
“Saya berharap ke depan dari setiap kesepakatan yang ada, dibuat road map implementasi sebagai pedoman bagi negara anggota dalam menyusun rencana yang lebih spesifik, sesuai kondisi dan kepentingan negara anggota,” tuturnya.
Pemaparan Amran juga langsung mendapat apresiasi dari Menteri Pertanian India, Singapura, Jepang dan Direktur Jenderal Food and Agriculture Organisation (FAO).
Apresiasi tersebut utamanya soal keberhasilan Indonesia dalam membangun pertanian hingga mencapai swasembada beberapa komoditi. (rilis Kementan)
Editor : Ilma Amelia