
Terima Warga. Bupati Majene, Fahmi Massiara menerima sejumlah perwakilan warga Desa Ulumanda di Dafina Inn, Senin 13 Oktober 2017.
Majene, mandarnews.com – Sejumlah warga Desa Ulumanda, Kecamatan Ulumanda menghadap Bupati Majene, Fahmi Massiara. Hal ini karena mereka belum puas dengan kemenangan Calon Kepala Desa (Cakades) mereka, Hardi pada Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak Oktober lalu.
Meskipun batas sanggahan sudah berakhir, namun sejumlah warga setempat mengaku, tidak puas atas sanggahan yang dilayangkan kepihak terkait. Warga menduga Cakades Hardi menggunakan ijazah palsu pada pelaksanaan Pilkades serentak.
“Laporan sudah kami sampaikan ke Polres beberapa minggu lalu, ini terkait dugaan ijazah palsu yang digunakan Hardi pada Pilkades di Desa Ulumanda,” ujar salah satu perwakilan warga Ulumanda H Getok bersama sejumlah warga lainnya, di Dafina Inn, Senin 13 November 2017.
Getok beharap kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majene bersama pihak kepolisian segera menindaklanjuti laporan yang diajukan.
“Kami sengaja menemui pak bupati untuk meminta supaya persoalan ini bisa selesai sebelum pelantikan Kades,” akunya.
Sementara itu, Bupati Majene Fahmi Massiara usai menerima aspirasi dari warga Ulumanda mengaku, sudah mengetahui adanya laporan dugaan ijazah palsu yang digunakan seorang Cakades Ulumanda terpilih.
“Proses pilkades kan sudah berakhir, panitia sudah membuka ruang kepada seluruh masyarakat yang tidak puas untuk melakukan sanggahan selama tiga hari, panitia juga
sudah melaksanakn sesuai prosedur,” kata Fahmi.
Sehingga kata Fahmi, pemerintah akan tetap melanjutkan tahapan Pilkades dengan melantik semua kades terpilih pada tanggal 28 November mendatang.
“Jadi pelantikan tetap berjalan, untuk masalah dugaan ijazah palsu, itu kan ada ketetapan hukum yang mengatur,” jelasnya.(Ashari)