
Sendana, mandarnews.com-Kejadian misterius terjadi di mesjid Syuhada 45 Dusun Totolisi Selatan Desa Totolisi Sendana Kecamatan Sendana Kabupaten Majene.Alat shalat berupa beberapa mukenah, sajadah dan sarung yang berada di sebuah lemari di masjid ini terbakar.Peristiwa ini tersebut terjadi dini hari tadi, Jum’at (03/07)Sampai berita ini dibuat belum ada yang mengetahui penyebab terbakarnya alat shalat tersebut, termasuk tidak ada tanda-tanda korsleting listrik di mesjid itu. https://apotheek247.com/bestellen-cialis-generieke-online.html“Saya kebetulan lewat menggunakan sepeda motor, tiba-tiba saya melihat cahaya dari dalam Mesjid, saya pun memutar balik motor saya untuk memastikan itu api, sejenak saya teriak-teriak untuk memberi tahu warga setempat, namun tidak ada yang mendengar,” kata Muhammada Ajis (22) warga Dusun Totolisi Utara, yang pertama kali melihat kejadian itu.Karena tidak ada yang menghiraukan, Ajis mengaku mencoba kembali mencari pertolongan untuk memadamkan api tersebut.”Saya pun ke arah Selatan mencari orang untuk memadamkan api, dan menjumpai 4 orang anak muda yang sedang begadang, dan setelah sampai di Masjid Syuhada 45, kami pun membangunkan warga untuk bersama-sama memadamkan api tersebut,” jelas Asis.Sementara Kapolres Majene, AKBP Irawan Banuaji yang datang langsung melihat di Tempat Kejadian Peristiwa (TKP), saat dikonfirmasi usai penyelidikan dilakukan, mengaku belum mengetahui motif kejadian.”Bahwa memang benar ada sebuah lemari terbakar di mesjid Syuhada 45 Dusun Totolisi dan untuk sementara kami belum bisa menyimpulkan apa motif pembakaran, namun dari hasil olah TKP kami belum menemukan, apakah itu unsur kesengajaan,” jelas Irawan Banuaji.Mengenai beberapa akun facebook warga Totolisi yang sempat menyebutkan ada Al-Quran terbakar, Kapolres Majene membantah hal tersebut.”Dan itu lemari yang terbakar di dalamnya ada sajadah, mukenah dan sarung, tidak ada sama sekali ditemukan Al-Qur’an,” lanjutnya.Sedangkan beberapa remaja Dusun Totolisi Selatan yang sempat mengupload di facebook, diberikan pemahaman untuk hati-hati menyebarkan berita-berita yang belum jelas kebenarannya.”Nah itu anak yang sempat mengupload di facebook sudah kami beri peringatan, karena ternyata mereka tidak tahu menahu kejadian sebenarnya, mereka hanya dengar dari orang lain, sehingga kami memerintahkan ke mereka untuk menghapusnya,” tutup Irawan. (Haslan)